All England 2025: Arif/Roy King Akui Kurang Konsisten Lawan China

Liga Olahraga : Bersaing dalam turnamen besar dapat menguji keberanian pemain dan memengaruhi performa di lapangan. Bagi pasangan ganda putra Wan Arif Wan Junaidi dan Yap Roy King, kekalahan mereka di babak pembukaan All England 2025 mungkin dipengaruhi oleh tekanan tersebut.

Melakukan debut mereka di turnamen bergengsi, Arif / Roy King menghadapi tantangan berat melawan Huang Di-Liu Yang dari Tiongkok di Utilita Arena Birmingham.

Meski berada di peringkat 17 dunia, 20 peringkat lebih tinggi dari lawan mereka, Arif-Roy King kesulitan untuk mendapatkan momentum.

Setelah pertarungan melelahkan selama 69 menit, perjuangan mereka berakhir dengan kekalahan 18-21, 21-16, 17-21.

"Ini pertama kalinya kami melihat stadion sebesar ini, dan saya sangat gembira dan senang berada di sini, berpartisipasi dalam turnamen ini. Anda melihat kerumunan penonton, bukan? Luar biasa," kata Roy King dalam wawancara pascapertandingan dengan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).

"Saya pikir kami fokus pada permainan kami, tetapi kami tidak bermain dengan baik. Kami membuat banyak kesalahan sendiri, itulah sebabnya kami kalah. Itulah perbedaan besar di pertandingan ketiga. Saya pikir faktor utamanya adalah kurangnya konsistensi,” tambah Roy King.

Selain rasa gugup, kelelahan juga bisa menjadi faktor, karena All England adalah turnamen ketiga mereka dalam tiga minggu berturut-turut setelah German Open pada 25 Februari dan Orleans Masters minggu lalu.

Mereka juga satu-satunya wakil Malaysia yang mencapai semi-final Orleans Masters sebelum kalah dari unggulan teratas turnamen tersebut, Liang Weikeng-Wang Chang dari Tiongkok.

All England merupakan turnamen Super 1000 keempat yang diikuti Arif dan Roy King, setelah tampil di China Open dan Indonesia Open tahun lalu, serta Malaysia Open di awal Januari.

Artikel Tag: Yap Roy King, Wan Arif Junaidi, All England 2025