Lando Norris Tak Menyesal dengan Strategi McLaren di Jeddah

Berita F1: Lando Norris mengatakan dia tidak menyesali keputusan strategi yang “agresif” di Jeddah, dan menunjukkan bahwa tim McLaren Formula 1-nya terkadang memainkannya dengan “sedikit aman”.

Norris adalah satu dari empat pembalap yang memilih untuk mendapatkan posisi lintasan dengan tidak berhenti ketika kecelakaan Lance Stroll memicu periode safety car di awal GP Arab Saudi.

Setelah start di urutan keenam, Norris tetap memimpin saat restart, dan dia berhasil tetap berada di depan Max Verstappen selama dua lap. Sergio Perez dan Charles Leclerc pun kemudian menyusulnya.

Seperti halnya rekan-rekan non-stopper Lewis Hamilton, Nico Hulkenberg, dan Zhou Guanyu, harapannya adalah bahwa periode safety car atau safety car virtual berikutnya akan memungkinkan dia melakukan pit-stop yang murah.

Namun, balapan terhenti hingga bendera kotak-kotak, dan faktanya, Norris terpaksa berhenti lebih awal dari rencana tim untuk melindungi Hamilton, yang beralih ke ban soft di lap-lap terakhir. Dia akhirnya finis kedelapan, tertinggal dua peringkat dari posisi gridnya.

“Anda tidak pernah tahu saat itu, dan kami ingin mencoba sesuatu yang berbeda, dan tidak hanya tertinggal,” kata Lando Norris saat ditanya Autosport/Motorsport.com tentang seruan untuk tetap berada di jalur dan bukan pit.

“Kami bisa saja memperoleh banyak poin, atau kami bisa saja kehilangan beberapa poin. Dan pada akhirnya, kami kehilangan beberapa. Tapi terkadang memang begitu. Jadi ini adalah percobaan yang bagus, dan menurut saya itu adalah keputusan yang tepat."

“Terkadang saya merasa kami sedikit aman. Dan menyenangkan untuk menjadi sedikit lebih agresif, dan mencoba sesuatu yang berbeda. Jadi saya senang dengan keputusan kami. Itu bukan yang terbaik, atau katakanlah yang benar. Tapi itu kalau dipikir-pikir. Jadi saya masih senang dengan cara kami mencoba mengeksekusi semuanya."

Artikel Tag: lando norris, McLaren