Gagal Juara di GP Miami, Carlos Sainz Sesali Hal Ini

Berita F1: Pebalap Ferrari Carlos Sainz yakin bahwa dia mestinya memenangkan Grand Prix (GP) Miami seandainya dia melakukan pitstop satu lap lebih lambat dari yang dia lakukan.

Pebalap McLaren Lando Norris meraih kemenangan perdana di balapan F1 setelah dia diuntungkan oleh periode safety car menyusul tabrakan antara pebalap Haas Kevin Magnussen dengan Logan Sargeant yang mengendarai mobil Williams di lap ke-28.

Norris merupakan pebalap terdepan yang terakhir masuk pit, dan berhasil melakukannya di bawah kondisi safety car, yang berarti dia berhasil mendahului Max Verstappen untuk mempertahankan posisi terdepan.

Carlos Sainz melaju di depan Norris tetapi telah masuk pit satu lap sebelumnya, dalam kondisi balapan, turun ke posisi kelima saat kecelakaan terjadi.

Seandainya Ferrari menunggu satu lap lagi, Sainz merasa dia akan memimpin dan berpeluang untuk memenangkan balapan.

"Frustrasi, karena kami berada di depannya sebelum pitstop sebelum safety car," kata Sainz tentang balapannya.

"Jika kami bisa memperpanjang satu lap lagi, kami pasti bisa mengejar safety car dan bisa saja memenangkan balapan," imbuhnya.

Kepala tim Ferrari, Fred Vasseur, mengakui buruknya timing dari safety car, dan bercanda bahwa dia "lupa dengan bola kristal".

"Saya tidak menyadari bahwa Sargeant dan Magnussen akan mengalami kecelakaan di lap berikutnya! Tentu saja, ketika Anda berada dalam situasi ini, Anda sedikit kurang beruntung, atau saya akan mengatakan bahwa Lando sedikit beruntung, karena dia adalah satu-satunya yang berada di lintasan," ujarnya.

"Tapi lebih dari itu, saya rasa itu adalah fakta bahwa mereka menempatkan safety car di depan Verstappen. Mereka sudah terbiasa dengan Verstappen yang memimpin rombongan sehingga mereka menempatkan safety car di depannya!" lanjutnya. "Safety car cukup lambat, dan itu adalah langkah yang sangat bagus untuk Lando," paparnya.

(aw)

Artikel Tag: Carlos Sainz, Ferrari