Cara Komunikasi Verstappen Jadi Standar Ideal Bagi Yuki Tsunoda
Yuki Tsunoda dan Max Verstappen
Berita F1: Yuki Tsunoda mengungkapkan kekagumannya terhadap kualitas komunikasi antara Max Verstappen dan race engineer Red Bull, Gianpiero Lambiase. Menurut pebalap asal Jepang itu, cara keduanya berinteraksi di lintasan menjadi contoh sempurna hubungan kerja antara pebalap dan engineer di Formula 1.
Verstappen telah bekerja bersama Lambiase sejak promosi ke Red Bull pada Grand Prix Spanyol 2016. Selama hampir satu dekade, keduanya membangun ikatan profesional yang sangat kuat, berperan besar dalam kesuksesan Verstappen meraih empat gelar juara dunia. Lambiase tidak hanya bertugas sebagai race engineer, tetapi juga menjabat sebagai head of racing Red Bull, dengan tanggung jawab teknis yang luas di dalam tim.
Pada musim ini, Lambiase juga mengawasi sisi sasis yang digunakan Tsunoda. Hal tersebut membuat Tsunoda memiliki cukup banyak kesempatan bekerja langsung dengan engineer berusia 45 tahun itu. Namun, ia mengakui bahwa fokus utama Lambiase tetap tertuju pada Verstappen, terutama ketika pebalap Belanda tersebut menghadapi kesulitan di lintasan.
Tsunoda memahami prioritas tersebut, meski dampaknya terasa pada pekerjaannya sendiri. Ia menjelaskan bahwa tim engineer yang mendampinginya memiliki kemampuan baik, tetapi dari sisi pengalaman masih belum setara dengan tim yang menangani Verstappen, sehingga dalam situasi tertentu ia merasa kurang mendapat dukungan teknis tambahan.
Meski demikian, Tsunoda justru banyak belajar dengan mengamati langsung cara Verstappen dan Lambiase berkomunikasi, khususnya saat sesi latihan bebas pertama. Ia menyebut komunikasi keduanya berjalan sangat efisien, jelas, dan tanpa hambatan.
“GP adalah salah satu engineer paling mengesankan yang pernah bekerja dengan saya. Ide idenya luar biasa,” ujar Tsunoda. Ia menambahkan bahwa mendengar percakapan Verstappen dan Lambiase membuatnya menyadari betapa pentingnya komunikasi yang ringkas dan tepat sasaran.
“Saya mendengarkan bagaimana mereka berbicara di FP1, dan itu benar benar berbeda. Semuanya mengalir dengan sangat rapi dan efisien,” katanya. Tsunoda menilai, kemampuan menyampaikan kebutuhan teknis secara langsung tanpa harus melalui banyak perantara menjadi kunci utama performa di level tertinggi F1.
Pengalaman tersebut membuat Yuki Tsunoda menjadikan hubungan Verstappen dan Lambiase sebagai tolok ukur. Menurutnya, jika seorang pebalap harus menunggu konfirmasi atau pengecekan berlapis, maka secara otomatis ia sudah tertinggal satu langkah dari pesaing.
Kini berstatus sebagai pebalap cadangan Red Bull, Tsunoda berharap pelajaran tersebut bisa ia terapkan di masa depan, baik bersama Red Bull maupun tim lain, sebagai bagian dari upayanya berkembang di Formula 1.
Artikel Tag: Yuki Tsunoda, Red Bull, Max Verstappen, F1 2025