Kanal

Momen Haru di Liverpool: Paddy Pimblett “Kalah KO” dalam Laga Ekshibisi

Penulis: Hanif Rusli
07 Des 2025, 06:46 WIB

Paddy Pimblett dijadwalkan menghadapi Justin Gaethje pada 24 Januari di Las Vegas untuk perebutan gelar interim UFC lightweight. (Foto: Fight TV)

Bintang UFC kelas lightweight, Paddy Pimblett, kembali mencuri perhatian publik.

Ini bukan karena performa agresifnya di dalam octagon, tetapi karena aksi penuh empati dalam sebuah pertandingan tinju ekshibisi di kota kelahirannya, Liverpool.

Dalam acara yang diselenggarakan oleh klub tinju No Limits, Pimblett secara simbolis “dikalahkan” melalui KO oleh seorang petinju penyandang Down syndrome bernama George Goetzee.

Meski sedang berada di fase penting kamp persiapan untuk pertarungan interim lightweight UFC melawan Justin Gaethje bulan depan, Paddy Pimblett menyempatkan waktunya untuk bergabung dalam acara amal tersebut.

Ia mengenakan sarung tinju dan naik ke ring untuk menghadapi Goetzee, yang dikenal dengan julukan “The Real GGG,” terinspirasi dari legenda tinju Gennady Golovkin.

Dalam rekaman acara, Goetzee tampak penuh percaya diri, melontarkan beberapa kombinasi pukulan sebelum mendaratkan tinju kanan yang membuat Pimblett terjatuh ke kanvas.

Sang wasit kemudian “menghentikan pertarungan” dan sang ring announcer dengan penuh semangat mengumumkan kemenangan Goetzee melalui KO.

“The referee calls a halt to this contest ... and still undefeated: The Real GGG!” seru announcer tersebut, disambut sorakan meriah dari para penonton yang memenuhi venue.

Momen setelah pertandingan tak kalah menyentuh.

Pimblett mengangkat Goetzee ke pundaknya dan membawanya berkeliling ring, memberikan pengalaman layaknya juara dunia sejati.

Tindakan itu membuat Goetzee berseri-seri, sementara penonton memberi standing ovation.

Aksi Paddy Pimblett ini bukanlah hal baru.

Petarung yang memiliki rekor 23-3-0 itu dikenal luas karena keterlibatannya dalam kegiatan sosial di Liverpool, termasuk advokasi kesehatan mental, anti-bullying, serta kegiatan untuk pemuda dan komunitas minoritas.

Karakternya yang flamboyan di media sosial dan octagon tak jarang berbanding terbalik dengan sisi pribadinya yang penuh kepedulian.

Keputusan untuk ikut serta dalam pertandingan ekshibisi ini secara tak langsung mempertegas citra Pimblett sebagai salah satu figur UFC yang paling dicintai di Inggris.

Banyak penggemar memuji aksinya, menyebutnya sebagai contoh nyata bagaimana seorang atlet papan atas dapat menggunakan platformnya untuk menyebarkan kebaikan.

Sementara itu, agenda profesional Paddy Pimblett tetap berjalan.

Ia dijadwalkan menghadapi Justin Gaethje pada 24 Januari di Las Vegas untuk perebutan gelar interim UFC lightweight—pertarungan terbesar dalam kariernya sejauh ini.

Namun, sebelum memasuki duel brutal tersebut, Pimblett telah lebih dulu memenangkan hati publik melalui sebuah “kekalahan” yang jauh lebih berarti.

Pada malam di Liverpool itu, bukan sekadar teknik bertarung yang dipamerkan—tetapi kemenangan jiwa, sportivitas, dan kemanusiaan.

Artikel Tag: Paddy Pimblett

Berita Terkait

Berita Terpopuler Minggu Ini

Berita Terbaru