Aksi Sosial Atlet Pelatnas Cipayung di Tengah Wabah Virus Corona

Berita Badminton: Pemerintah Indonesia telah melakukan berbagai cara untuk menekan penyebaran pandemi virus corona yang menyebabkan semua lapisan masyarakat untuk sementara waktu harus berdiam diri di rumah. Namun adapula beberapa profesi yang mengharuskan mereka berada diluar untuk mencari nafkah bagi anggota keluarganya dengan segala resiko yang bisa saja terjadi.

Kondisi inipun membuat para pemain Pelatnas Cipayung berinisiatif untuk membantu masyarakat yang memang harus bekerja di luar seperti ojek online, para pedagang, petugas kesehatan dan lain sebagainya.

"Awalnya tim dokter di PBSI, waktu mereka kontrol kami selama diisolasi, mereka cerita kalau mereka prihatin, masih banyak yang di luar rumah seperti ojol, tukang parkir, yang nggak bisa makan kalau tidak keluar rumah. Ibaratnya, lebih takut keluarganya nggak makan daripada kena Corona, jadi serba salah," kata Greysia Polii yang menjadi koordinator para pemain untuk menyalurkan bantuan.

25 pemain termasuk Greysia Polii yang melakukan perjalanan ke All England awal bulan lalu, harus diisolasi oleh tim dokter sesampainya di Jakarta selama 14 hari untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.

Selama proses karantina, para pemain tak boleh diperbolehkan keluar Pelatnas Cipayung, dan hanya boleh melakukan aktivitas dalam satu ruangan.

Setelah proses karantina selesai, para pemain tergerak hatinya untuk membantu masyarakat dengan memberikan paket yang terdiri dari hand sanitizer, masker, makanan dll.

"Kami kan kemarin-kemarin diisolasi, jadi kami nggak tahu keadaan di luar bagaimana. Memang sih baca berita, tapi kan nggak ngeliat sendiri, jadi tidak ada gambaran," ujar Greysia.

Sekedar informasi, menurut data dari Kementerian Kesehatan pada Selasa (2/3), jumlah pasien positif virus corona di Indonesia mencapai 1.790 orang dengan kematian mencapai 170 orang serta dinyatakan sembuh sebanyak 112 orang.

Artikel Tag: Virus Corona, PBSI, pelatnas cipayung, Greysia Polii