Ragam Tinju: Begini Cara Penulis ESPN Selidiki Kematian Sonny Liston

Penulis: Hanif Rusli
Senin 17 Okt 2016, 14:59 WIB
Ragam Tinju: Begini Cara Penulis ESPN Selidiki Kematian Sonny Liston

Sonny Liston hidup nyaman dan tak tersentuh di Las Vegas

Ligaolahraga.com -

Ligaolahraga – Ragam Tinju: Pada 18 Oktober besok, buku karangan Shaun Assael seputar kematian misterius Sonny Liston, “The Murder of Sonny Liston: A Story of Fame, Heroin, Boxing & Las Vegas”, dirilis. Lalu, apakah yang membedakan buku penulis dari unit investigasi ESPN ini dari buku atau dokumenter bertema serupa?

Dalam situs The Undefeated, Assael mengungkapkan latar belakang penulisan kasus kontroversial 40 tahun lalu itu. Sepertinya tak ada lagi yang bisa dibahas setelah terbitnya buku-buku karangan Nick Tosches, David Remnick dan James Baldwin, plus dirilisnya film dokumenter HBO pada 1995, “The Mysterious Life and Death of A Champion” yang bisa disaksikan lewat YouTube.

Tapi kemudian Assael mendapatkan ide yang membuatnya bersemangat. Dia memilih untuk secara spesifik memantau tahun terakhir kehidupan Liston di Las Vegas pada 1970. Ketika Liston leluasa mengendarai mobil Caddy warna pink miliknya sepanjang The Strip, seolah-olah tak ada yang bisa menyentuhnya.

Penelusuran dimulai dari perpustakaan. Universitas Nevada bantu mengirim mikrofilm surat kabar Las Vegas Sun dan Review-Journal kepada Assael dari Perpustakaan Umum New York. Selama enam pekan, istrinya, Ellen, melihat semua kata dalam semua koran dari era 1970-an.

Yang dicari adalah kaitan-kaitan antara pihak kepolisian, politikus, gangster, dan penjudi, yang awalnya tidak ada hubungannya dengan olahraga, tapi kemudian terkait dengan segala hal yang berhubungan dengan Liston.

Sebagai contoh, ada berita di halaman utama tentang penggebrekan narkoba terhadap seorang pengedar heroin. Assael menelusuri polisi yang memimpin operasi tersebut. Dia mengingat betul kejadiannya karena sesuatu yang tidak pernah dilaporkan. Sang polisi menemukan Liston di tengah kepulan asap di dalam rumah tersebut. Bahkan dia hampir menembaknya ketika Liston mulai berjalan ke arahnya.

Koneksi lainnya membawa Assael ke jalur lain. Perang narkoba yang dicanangkan presiden AS Richard Nixon membawa seorang petugas federal yang menyamar dan bertugas menguntit Liston di Hotel Internasional. Laporan-laporan intelijen mengindikasikan Liston menjual kokain dari ruang keno hotel tersebut.

Namun, Assael baru benar-benar mendapatkan informasi “berharga” saat dia mendapatkan hasil wawancara seorang informan polisi, belasan tahun setelah kematian Liston.

Pada 1982, si informan mendatangi markas besar Kepolisian Metro Las Vegas dan mengungkapkan kisah yang eksplosif. Dia mengulang hal yang sama pada tahun itu kepada seorang reporter majalah Sports Illustrated.

Tapi transkrip wawancara setebal 170 halaman itu tak pernah menjadi tulisan dalam majalah itu. Bisa jadi hasil wawancara itu sangat sulit diverifikasi dan hampir semua orang yang dituduh sang informan telah melakukan tindakan kriminal, masih hidup.

Namun, 32 tahun kemudian, Assael berkendara lima jam ke utara Las Vegas, bertemu dengan sersan polisi yang menanyai sang informan. Cerita si informan punya banyak kekurangan. Namun sangat jelas mengungkap detil-detil periode yang Assael ingin utarakan dalam bukunya.

Las Vegas memang menjadi tempat yang nyaman bagi Liston. Polisi setempat memilih tidak berbuat apa-apa bila dia berkendara dalam keadaan mabuk. Dia memiliki perusahaan yang menyediakan perempuan seks komersil dan gadis penari (showgirl). Dia pun masuk deretan selebriti penting di kota tersebut.

Namun, pada akhirnya, ada satu hal yang Las Vegas tidak pernah berikan kepada Liston, yakni penyelidikan pembunuhan yang sepantasnya dia dapatkan.

Artikel Tag: Sonny Liston, Shaun Assael, Tinju

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tinju/ragam-tinju-begini-cara-penulis-espn-selidiki-kematian-sonny-liston
2244  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini