Untuk Kali Kedua, Carlos Alcaraz Terima Stefan Edberg Sportsmanship Award

Berita Tenis: Petenis berkebangsaan Spanyol, Carlos Alcaraz mendapatkan kehormatan dengan mendapatkan Stefan Edberg Sportsmanship Award untuk kali kedua dalam kariernya.

Para nominasi dipilih melalui pemungutan suara yang dilakukan oleh International Tennis Writers Association (ITWA), kemudian pemenangnya ditentukan oleh Klub ATP No. 1 eksklusif, yang terdiri dari 29 petenis yang telah mencapai peringkat teratas di Open Era.

Penghargaan bergengsi tersebut diberikan kepada petenis yang sepanjang musim menunjukkan tingkat profesionalisme dan integritas tertinggi, yang berkompetisi dengan sesama petenis dengan semangat keadilan tertinggi dan yang mempromosikan olahraga melalui aktivitas di luar lapangan.

Penghargaan sebelumnya disebut ATP Sportsmanship Award, diubah namanya untuk menghormati mantan petenis peringkat 1 dunia asal Swedia, Stefan Edberg mulai musim 1996, setelah ia memenangkan penghargaan tersebut sebanyak lima kali pada musim-musim tersebut. Di antara para nominasi tersebut terdapat Felix Auger Aliassime dan mantan pemenang penghargaan tersebut, Grigor Dimitrov dan Casper Ruud.

Petenis yang telah mengantongi enam gelar Grand Slam, Alcaraz memenangkan penghargaan tersebut untuk kali kedua, setelah kemenangannya pada musim 2023. Sampai musim 2024, penghargaan tersebut dipilih oleh para petenis ATP, mengikuti nominasi ITWA, tetapi mulai musim ini, diputuskan untuk memberikan penghargaan tersebut kepada Klub Peringkat 1 ATP.

Stefan Edberg Humanitarian Award didominasi oleh mantan petenis yang telah mengantongi 20 gelar Grand Slam, Roger Federer yang meraih penghargaan tersebut sebanyak 13 kali di sepanjang kariernya (2004-2009, 2011-2017).

Satu-satunya musim di mana dominasi sang Maestro Swiss, Federer terhenti adalah pada musim 2010, ketika Rafael Nadal memenangkan penghargaan tersebut untuk kali pertama, sebelum memenangkan penghargaan tersebut selama empat musim berturut-turut dengan total 5 penghargaan (2010, 2018-2021).

Bintang-bintang lain yang pernah memenangkan penghargaan tersebut antara lain Alex Corretja (1996, 1998), Pat Rafter (1997, 1999-2001), atau yang lebih baru Ruud (2022) dan Dimitrov (2024).

Kali ini, Alcaraz mengulangi pencapaian pada musim 2023, setelah menyelesaikan musim ini sebagai petenis peringkat 1 dunia, dengan total memenangkan 8 gelar, termasuk dua gelar Grand Slam di French Open dan US Open. Musim ini ia melakoni 80 pertandingan dengan mencatatkan 71-9.

Sebagaimana disoroti oleh ATP, salah satu momen sportivitas yang patut dicatat musim ini adalah ketika Alcaraz sendiri melakukan foul saat menghadapi Ben Shelton di babak keempat French Open. Setelah memenangkan set pertama dalam babak tie-break, petenis berkebangsaan Spanyol unggul satu poin pada kedudukan 30/30 (yang akan memberinya break point di awal set kedua).

Poin yang dimaksud melibatkan Alcaraz yang mendekati net, dan ketika Shelton mencoba melakukan passing shot, petenis berkebangsaan Spanyol mengulurkan tangan untuk meraih bola, berhasil memukulnya dengan tepat sehingga bola melewati net dan memberikan poin untuknya. Tetapi, petenis berkebangsaan Spanyol segera mengakui bahwa ia telah melepaskan raket sebelum memukul bola dan menyerahkan poin tersebut kepada lawannya.

Artikel Tag: Tenis, Carlos Alcaraz