Petra Kvitova Pilih Grand Slam Dibatalkan Daripada Digelar Tanpa Penonton

Berita Tenis: Petra Kvitova menyatakan bahwa ia memilih Grand Slam untuk tidak digelar dan menentang bermain tanpa penonton akibat pandemi COVID-19.

Petenis berkebangsaan Ceko, Kvitova satu suara dengan Roger Federer yang pekan lalu menentang ide Roland Garros (venue French Open) atau Flushing Meadows (venue US Open) yang kosong.

“Saya memiliki batas waktu dan tentu saya ingin melakoni Grand Slam lain, tetapi jika seperti itu (tanpa penonton), saya lebih baik membatalkannya,” ungkap Kvitova.

“Melakoni Grand Slam adalah hal terhebat dan bermain tanpa penonton, sementara penonton adalah energi kami, tidak terlihat baik bagi saya dan Grand Slam tidak layak mendapatkannya.”

French Open musim ini telah dipindahkan pada bulan September, sedangkan Wimbledon telah dibatalkan, dan turnamen WTA tidak akan dilanjutkan setidaknya sampai 20 Juli akibat pandemi COVID-19.

Mengenai pembatalan Wimbledon, petenis yang pernah dua kali memenangkannya, Kvitova merasa cukup patah hati atas pembatalan salah satu turnamen favoritnya.

“Semua turnamen telah dibatalkan dan berita tentang Wimbledon adalah berita yang paling membuat saya kesal,” aku petenis berusia 30 tahun, Kvitova yang memenangkan Wimbledon pada musim 2011 dan 2014.

“Saya tidak mengatakan saya menangis ketika mendengarnya, tetapi saya cukup patah hati pada hari itu. Saya rasa alasannya cukup jelas.”

Sementara rekan senegara Kvitova, Barbora Strycova merasa hal yang kurang lebih sama dengan Kvitova tentang pembatalan Wimbledon.

“Saya akan merindukan atmosfernya, selain pengalaman dan kenangan dari edisi musim lalu,” ungkap Strycova yang lolos ke semifinal (kalah dari Serena Williams) dan memenangkan nomor ganda putri bersama Hsieh Su Wei.

“Saya selalu senang kembali ke Wimbledon, karena ketika saya berada di sana, rasanya istimewa. Bagi saya, turnamen itu adalah turnamen yang paling penting dan terbaik di antara turnamen lainnya. Ketika saatnya tiba, hal itu akan membuat saya sedih, tetapi hal itu yang telah ditetapkan dan kita tidak bisa mengubahnya.”

Artikel Tag: Tenis, wimbledon, Petra Kvitova, Barbora Strycova