Juarai Wimbledon Bisa Jadi Motivasi Buruk, Klaim Nick Kyrgios
Berita Tenis: Usai mencatatkan pencapaian terbaik di Grand Slam, Nick Kyrgios mengakui bahwa di satu titik ia merasa lega bahwa ia tidak memenangkan gelar Wimbledon musim 2022.
Petenis peringkat 40 dunia unggul dengan satu set melawan petenis unggulan pertama, Novak Djokovic sebelum akhirnya kalah dengan empat set di final. Ia memperlihatkan performa cukup meyakinkan di sepanjang final tetapi mengakui bahwa lawan selalu unggul ketika menghadapi momen-momen krusial.
Dalam konferensi pers, petenis berkebangsaan Australia mengakui bahwa tidak memenangkan gelar Wimbledon juga menjadi anugerah tersembunyi baginya. Ia menjelaskan bahwa ia akan merasa lebih sulit untuk termotivasi ketika melakoni turnamen dengan level lebih rendah setelah memenangkan gelar Grand Slam. Tidak seperti rekan sesama petenis, ia hanya melakukan perjalanan untuk melakoni turnamen kurang lebih selama empat bulan dalam satu musim karena ingin berada di rumah bersama keluarga dan temannya.
“Saya merasa jika saya menang kali ini, saya akan kesulitan dengan motivasi saya. Saya telah mengatakan di sepanjang hidup saya bahwa memenangkan Wimbledon adalah pencapaian yang ingin saya wujudkan,” ungkap Kyrgios.
“Membutuhkan waktu bagi saya selama 10 musim, hampir 10 musim dalam kariernya untuk akhirnya sampai pada titik untuk bermain demi gelar Grand Slam dan tinggal sedikit lagi. Saya merasa jika saya memenangkaan Grand Slam itu, saya pikir saya akan sedikit kekurangan motivasi, sejujurnya. Kembali melakoni turnamen lain, seperti turnamen level 250 dan semacamnya, saya akan benar-benar kesulitan.”
Di London, petenis berkebangsaan Australia mencetak kemenangan atas petenis unggulan keempat, Stefanos Tsitsipas, Brandon Nakashima, dan Cristian Garin. Ia dijadwalkan menghadapi petenis unggulan kedua, Rafael Nadal di semifinal, tetapi petenis berkebangsaan Spanyol terpaksa mundur akibat cedera.
“Saya pikir tidak melakoni semifinal mungkin telah membuat saya sedikit terpengaruh, tetapi saya hanya memikirkan tentang melakoni final di sepanjang waktu,” lanjut Kyrgios.
“Saya pikir saya menangani diri saya dengan baik kali ini. Saya memasuki lapangan dan saya melakukan hal yang harus saya lakukan secara strategi demi memberi peluang kepada diri saya sendiri. Saya hanya sedikit tertinggal dan saya senang dengan hal itu.”
Sebelum bertemu di final Wimbledon, petenis berkebangsaan Australia telah mengalahkan Djokovic sebanyak dua kali pada musim 2017. Kini pertanyaannya adalah apa yang masa depan siapkan bagi salah satu petenis paling tidak terduga?
Wimbledon musim 2022 menjadi Grand Slam ke-30 yang Kyrgios lakoni sampai saat ini.
Artikel Tag: Tenis, wimbledon, Nick kyrgios, Novak Djokovic
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/juarai-wimbledon-bisa-jadi-motivasi-buruk-klaim-nick-kyrgios
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini