Elisabetta Cocciaretto Jatuh Bangun Demi Maju Ke Final Di Lausanne

Berita Tenis: Petenis berkebangsaan Italia, Elisabetta Cocciaretto berjuang habis-habisan demi menjejakkan kaki di final kedua pada musim 2023 di Lausanne Open.

Kerja keras petenis peringkat 42 dunia pun tidak sia-sia setelah ia mampu memetik kemenangan ketat 6-7, 7-6, 7-5 atas petenis berkebangsaan Hungaria, Anna Bondar di semifinal Lausanne Open.

Petenis berkebangsaan Italia mengamankan satu peluang match point pada kedudukan 5/6 di babak tiebreak set kedua dalam perjalanan mengklaim kemenangan setelah 3 jam 34 menit, waktu yang hampir sama dengan jumlah waktu yang mereka habiskan untuk melalui tiga penundaan pertandingan karena hujan.

“Itu mungkin pertandingan tergila dalam hidup saya, karena hujan, karena match point, karena semua hal,” seru Cocciaretto.

“Saya datang ke sini tanpa ekspektasi, hanya melakoni pertandingan, dan saya berada di final. jadi, saya akan melakoni pertandingan lain dan saya merasa bersyukur akan hal itu.”

Petenis berkebangsaan Italia menjadi petenis putri pertama yang memenangkan tiga pertandingan setelah tertinggal dengan peluang match point pada musim 2023 sampai sejauh ini, setelah ia juga mengamankan peluang match point melawan Celine Naef di laga pembuka Lausanne Open.

Berkat kemenangan yang diperjuangkan dengan mati-matian, petenis peringkat 42 dunia menyamai pencapaian terbaik yang pernah ia torehkan di turnamen WTA. Ia lolos ke final turnamen WTA nomor tunggal untuk kali pertama dalam kariernya di Hobart awal musim ini sebelum kalah dari petenis AS, Lauren Davis.

Lawan Cocciaretto di final Lausanne Open adalah mantan finalis di Lausanne asal Perancis, Clara Burel.

Petenis peringkat 84 dunia, Burel juga harus mengerahkan kemampuan terbaik sebelum mengalahkan rekan senegaranya, Diane Parry dengan 4-6, 7-6, 6-3 di semifinal.

Pada laga yang mempertemukan dua petenis muda berbakat asal Perancis, petenis berusia 22 tahun Burel yang tampil lebih baik daripada petenis berusia 20 tahun, Parry pada laga yang bertahan selama 2 jam 28 menit. Kini, ia pun unggul dalam head to head mereka dengan 2-0.

Burel melenggang ke final turnamen WTA untuk kali pertama dalam kariernya di turnamen yang sama dua musim lalu dan berakhir sebagai runner up setelah kalah dari Tamara Zidansek. Sampai pekan ini, ia belum bisa melenggang ke semifinal sejak terobosan terebut, tetapi ia kini memiliki peluang untuk akhirnya memenangkan gelar pertama dalam kariernya sekali lagi di turnamen yang sama, Lausanne Open.

Artikel Tag: Tenis, Lausanne Open, Elisabetta Cocciaretto, Clara Burel