Aryna Sabalenka Dedikasikan Gelar Di Doha Untuk Hal Ini

Berita Tenis: Petenis berkebangsaan Belarusia, Aryna Sabalenka berhasil mengantongi gelar keenam dalam kariernya di Qatar Open, Doha usai menundukkan Petra Kvitova.

Petenis unggulan kesembilan, Sabalenka mengalahkan petenis unggulan kedelapan, Kvitova dengan hasil cukup meyakinkan 6-3, 6-3 di final Qatar Open musim ini dan mendedikasikan kemenangan tersebut bagi ayahnya yang meninggal musim lalu.

Dengan kemenangan atas petenis berkebangsaan Ceko, Kvitova yang menjadi juara di Doha musim 2018, peringkat Sabalenka akan naik ke peringkat 11 ketika daftar peringkat baru dirilis pada hari Senin (02/03) mendatang. Gelar di Doha musim ini menjadi gelar ketiga Sabalenka dalam enam bulan terakhir.

Petenis berusia 21 tahun, Sabalenka menyatakan bahwa memori akan ayahnya, Sergey, yang meninggal pada November musim lalu, kembali muncul dalam benaknya saat melakoni final di Doha kali ini.

“Ini perjalanan yang cukup panjang dan saya mengerahkan semuanya ke dalam tenis,” ungkap Sabalenka wtatennis dan mendeskripsikan pengaruh ayahnya.

“Saya sebenarnya hanya bermain tenis dan hanya fokus dengan tenis, tidak ada yang lain. Saya pikir saya telah menyerahkan semua yang saya miliki untuk tenis. Dan saya kehilangan ayah saya ketika pra-musim dan ia adalah motivasi terbesar saya. Saya melakukan ini baginya.”

Turun di Doha untuk kali pertama, Sabalenka tidak pernah berpikir bahwa ia akan pulang dengan membawa trofinya.

“Saya tidak benar-benar mengharapkan gelar ini pada penampilan pertama saya di Doha. Saya benar-benar senang, ini sangat istimewa bagi saya,” tambah Sabalenka.

“Saya benar-benar fokus dengan setiap poin dan melakoni setiap poin seperti poin terakhir. Saya menghormati Petra, saya tahu ia pejuang sejati dan akan mengerahkan semua yang ia miliki di final. Saya berusaha fokus dengan setiap poin, karena saya tahu ia akan berusaha untuk bangkit dan mengalahkan saya.”

Di sepanjang partai puncak, Sabalenka menghasilkan 21 winner, termasuk 7 ace dengan melakukan 15 unforced error demi melumpuhkan Kvitova yang melakoni final turnamen WTA untuk kali ke-37 dalam kariernya yang bertahan selama 74 menit.

“Aryna bermain dengan sangat apik,” tukas Kvitova. “Ia tidak memberikan apapun kepada saya dengan cuma-cuma. Saya mendapatkan satu peluang di set kedua untuk mematahkan servisnya, tetapi saya tidak mampu mengeksekusinya dengan baik.”

Artikel Tag: Tenis, qatar open, Aryna Sabalenka, Petra Kvitova