Sounkamba Sylla Terancam Absen Upacara Pembukaan Olimpiade Gara-Gara Hijab

Sounkamba Sylla mengenakan topi biru sebagai pengganti hijabnya i Kejuaraan Eropa di Roma awal tahun ini. (Foto: AFP)
Sprinter Prancis, Sounkamba Sylla, mengatakan bahwa ia dilarang mengikuti upacara pembukaan Olimpiade Paris pada Sabtu (27/7) pagi karena ia mengenakan hijab.
Komite Olimpiade Prancis mengatakan bahwa mereka sedang bekerja sama dengan Sylla untuk menemukan solusi yang sesuai dengan persyaratan sekuler tim untuk para atlet.
Sounkamba Sylla, anggota tim estafet 400 meter putri dan campuran Prancis yang berusia 26 tahun, membagikan rasa frustrasinya di Instagram pada hari Minggu (21/7).
"Anda terpilih untuk Olimpiade, yang diselenggarakan di negara Anda, tapi Anda tidak dapat berpartisipasi dalam upacara pembukaan karena Anda mengenakan jilbab," tulisnya.
Prancis memberlakukan prinsip ketat "laïcité", yang secara bebas diterjemahkan sebagai "sekularisme".
Pada hari Rabu (24/7), David Lappartient, presiden Komite Olimpiade Prancis, mengatakan bahwa para atlet Olimpiade Prancis terikat oleh prinsip-prinsip sekuler yang berlaku untuk pekerja sektor publik di Prancis, yang memisahkan negara dan gereja, yang mencakup larangan jilbab.
"Hal ini mungkin terkadang tidak dapat dimengerti di negara-negara lain di dunia, tetapi ini adalah bagian dari DNA kami di Prancis," katanya.
Lappartient mengatakan diskusi sedang berlangsung dengan Sylla untuk menemukan solusi yang sesuai dengan persyaratan sekuler tim Olimpiade Prancis sembari juga menghormati "keinginan sah sang atlet agar keyakinannya dihormati."
"Saya tidak ragu bahwa solusi dapat ditemukan," katanya. "Kami berharap semua orang bisa ikut serta dalam upacara pembukaan."
Postingan Sounkamba Sylla telah mendorong dukungan dari sesama atlet, termasuk anggota tim Olimpiade Prancis, yang menyuarakan kemarahan mereka.
Pelompat galah Marie-Julie Bonnin berkomentar "Saya tidak bisa mempercayainya" di postingan Sylla, dan rekan setimnya, Muhammad Abdallah Kounta, menambahkan "kebebasan, kesetaraan, persaudaraan yang mereka katakan. Tolong bagikan ini. Ini tidak normal."
Sounkamba Sylla telah berkompetisi dengan jilbab hitam di beberapa kompetisi sebelumnya, termasuk Kejuaraan Dunia pada 2022 dan 2023, serta World Relays pada Mei 2024.
Pada upacara pembukaan hari Jumat, kontingen Prancis akan mengenakan seragam yang dibuat khusus dari merek mewah Prancis, Berluti, yang dimiliki oleh grup LVMH.
Menteri Olahraga Prancis Amelie Oudea-Castera mengatakan LVMH terlibat dalam upaya untuk "menciptakan solusi agar semua orang merasa nyaman."
Hijab Sylla pertama kali muncul sebagai masalah sebelum Kejuaraan Eropa di Roma awal tahun ini. Solusinya adalah topi biru yang dimasukkan ke dalam seragam tim yang menurut Oudea-Castera "menghormati prinsip-prinsip kami."
Topi tersebut memiliki potongan kain yang dijahit yang dikenakan Sylla untuk menutupi rambutnya. Belum jelas apakah Sylla akan mengenakan penutup rambut serupa untuk bertanding di Paris.
"Kami ingin mengikuti logika yang sama. Itulah mengapa kami terus berdiskusi dengan LVMH dan Berluti. Saya percaya diri," kata Oudea-Castera.
Artikel Tag: Sounkamba Sylla
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/olahraga-lain/sounkamba-sylla-terancam-absen-upacara-pembukaan-olimpiade-gara-gara-hijab
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini