Demetrious Johnson Sebutkan Empat Petarung MMA Terbaik Sepanjang Masa

Membahas petarung MMA terbaik sepanjang masa di kanal YouTube-nya, Demetrious Johnson, yang dijuluki "Mighty Mouse", menampilkan daftar empat petarung terbaik yang pernah ada, di mana ia berada di posisi runner-up.

"Di posisi kedua, tidak lain dan tak bukan adalah Demetrious Johnson," kata Johnson. "Tidak ada yang dapat melakukan apa yang telah saya lakukan di kelas terbang atau kelas manapun. Sebelas kali mempertahankan gelar secara beruntun, menciptakan gerakan baru yang belum pernah kalian lihat - terima kasih untuk Matt Hume yang membantu saya mempelajari gerakan itu - saya menang melalui KO, submission, keputusan juri, meraih hasil seri, apapun sebutannya."

Tepat di belakang Johnson dalam daftarnya adalah juara-juara legendaris UFC, Georges St-Pierre di peringkat 3 dan Anderson Silva di peringkat 4.

Membandingkan dirinya dengan Silva, Johnson memberi dirinya keunggulan karena ia percaya bahwa ia lebih berani memadukan seni bela diri secara agresif untuk mengincar penyelesaian.

"Saya beritahu anda, jika Anda memiliki Demetrious Johnson yang prima, dan [lawan Silva di UFC 97] Thales Leites berada di punggungnya dan ingin melakukan pull guard, anda harus yakin bahwa saya tidak akan menyuruhnya berdiri," kata Johnson. "Saya akan masuk ke posisi guard dan mematahkan pertahanannya dengan jiu-jitsu saya. Itulah mengapa saya akan memilih Demetrious Johnson yang prima daripada Anderson Silva yang prima."

Silva mengalahkan Leites melalui keputusan angka mutlak, sebuah sorotan kecil dalam kariernya yang dipenuhi dengan beberapa penyelesaian paling berkesan dalam sejarah MMA.

Penyelesaian melalui KO adalah salah satu kategori di mana Demetrious Johnson - yang saat ini berada di peringkat 7 dalam daftar Pound-for-Pound MMA Fighting - telah mengalahkan banyak petarung lainnya saat ia menang KO dalam tujuh dari 11 rekor pertahanan gelar juara UFC secara beruntun.

Naluri pembunuh inilah yang menurut Demetrious Johnson menempatkannya di atas tidak hanya Silva, namun juga St-Pierre, seorang juara kelas welter yang dominan dan lebih sering menang angka.

"Bagi saya, 11 kali mempertahankan gelar secara beruntun dan selalu mengincar kemenangan KO atas lawan-lawan saya, melawan Kyoji Horiguchi, Chris Cariaso, John Dodson, Ray Borg, Henry Cejudo, dan masih banyak lagi," kata Johnson.

"Dan untuk dapat masuk ke organisasi yang berbeda, di mana saya berlaga dalam divisi 135 pound, saya melawan lawan yang lebih besar, peraturan yang berbeda, saya dapat memenangkan sebuah grand prix dunia, yang bergaya turnamen, tiga laga dalam satu tahun, lalu berbalik dan berlaga demi sabuk itu. Saya kembali, mencetak KO atas lawan saya dan mempertahankan sabuk itu, lalu setelah itu saya mengikuti turnamen IBJJF Brazilian jiu-jitsu, pertama kalinya saya meraih gelar master sabuk coklat di usia 37 tahun, dan saya maju ke sana dan memenangkannya.

"Tidak ada satu poin pun yang diberikan pada saya, tidak satu pun dari para petarung itu, bahkan Jon Jones sendiri pun tidak akan melakukan itu dan dapat lolos dengan gemilang, maka saya kira kemampuan saya untuk bertransisi ke dalam berbagai hal itulah yang membuat saya berada di atas para petarung itu. Biasanya, saya tidak menempatkan diri saya di atas orang lain, karena kita sedang berdiskusi, saya akan melanjutkan dan membuat argumen untuk diri saya sendiri mengapa saya yakin saya berada di posisi 4 besar."

Hanya juara kelas berat UFC saat ini, Jon Jones, yang Johnson tempatkan di atas dirinya dalam daftar "GOAT"-nya. Jones menguasai kelas berat ringan selama bertahun-tahun dengan kemenangan atas sejumlah nama-nama besar dan belum pernah mengalami kekalahan dalam kompetisi.

"Jon 'Bones' Jones," kata Johnson saat mengumumkan petarung No.1-nya. "Ia satu-satunya pria yang akan saya tempatkan di depan saya, karena pria ini, saya merasa setiap kali ia berada di dalam arena, ia dapat menghancurkan lawannya dengan cara apa pun yang Anda inginkan."

Artikel Tag: Demetrious Johnson