Jadwal MotoGP 2025 Terlalu Padat, Dinilai Memicu Kelelahan dan Cedera

Joan Mir dan Johann Zarco
Berita MotoGP: Kalender MotoGP 2025 menjadi yang terpanjang dalam sejarah dan mulai memunculkan tanda kelelahan di wajah para pebalap. Format sprint serta padatnya jadwal dinilai memperbesar risiko cedera sepanjang musim.
Musim MotoGP 2025 kembali memunculkan perdebatan mengenai intensitas dan durasi kalender balap. Dengan total 22 seri dari Februari hingga November serta 44 balapan termasuk sprint, para pebalap menghadapi tekanan fisik dan mental yang jauh lebih berat dibanding era sebelumnya. Mantan pebalap MotoGP, Andrea Dovizioso mengakui bahwa kalender super padat mulai menunjukkan dampaknya pada seluruh penghuni paddock.
Dovizioso mengungkap telah melihat kelelahan yang sangat jelas di wajah rider maupun anggota tim. Ia menyebut bahwa ketika hasil tidak sesuai harapan, tekanan dari jadwal yang sangat intens membuat segalanya terasa berlipat ganda. Menurutnya, jumlah balapan yang terus bertambah membuat setiap akhir pekan menjadi sangat menuntut.
Miguel Oliveira yang akan pindah ke World Superbike juga menyoroti tingginya intensitas sejak sesi pertama. Ia menjelaskan bahwa para pebalap tak lagi memiliki waktu untuk mencoba set-up atau melakukan evaluasi. Sejak putaran pertama FP1, mereka dipaksa langsung tampil cepat untuk mengamankan posisi sebelum sesi krusial pada Jumat sore. Oliveira menilai situasi tersebut menjadi salah satu penyebab meningkatnya jenis cedera dalam beberapa musim terakhir.
Pandangan serupa disampaikan Francesco Bagnaia. Juara dunia dua kali itu menyalahkan format sprint yang menambah jumlah start dalam satu akhir pekan. Menurutnya start merupakan momen paling rawan kecelakaan. Dengan dua balapan setiap pekan, kemungkinan terjadinya insiden pun meningkat signifikan. Bagnaia menegaskan bahwa pola cedera berulang baru muncul sejak sprint diterapkan pada 2023.
Data musim 2025 mendukung kekhawatiran tersebut. Hanya dua seri yang diikuti dengan grid lengkap, selebihnya selalu ada pebalap yang absen karena cedera. Di antara mereka adalah Jorge Martin yang absen di dua periode berbeda akibat cedera serius, Miguel Oliveira yang harus menepi beberapa pekan, serta Luca Marini yang mengalami cedera akibat kecelakaan saat tes Suzuka 8 Hours.
Tekanan terhadap tubuh pebalap tidak hanya muncul dari sprint dan banyaknya seri, tetapi juga karena perjalanan jarak jauh yang padat. Dalam beberapa periode, MotoGP menggelar dua seri setiap tiga pekan yang memaksa tim dan pebalap untuk terus berpindah negara dengan waktu istirahat terbatas.
Dengan makin seringnya pebalap absen dan meningkatnya kelelahan, semakin banyak suara yang mendorong Dorna dan FIM untuk mengevaluasi ulang format balapan dan beban kerja para pebalap di masa mendatang.
Artikel Tag: MotoGP 2025, Andrea Dovizioso, Francesco Bagnaia
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/motogp/jadwal-motogp-2025-terlalu-padat-dinilai-memicu-kelelahan-dan-cedera

Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini