Francesco Bagnaia Anjlok di 2025, Poncharal Bandingkan dengan Era Rossi

Berita MotoGP: Penurunan performa Francesco Bagnaia sepanjang MotoGP 2025 terus memicu tanda tanya besar. Setelah dua musim dominan, sang juara dunia dua kali justru terjerembap dalam inkonsistensi, hingga membuat Herve Poncharal ikut angkat suara dan mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

Penampilan Francesco Bagnaia di MotoGP 2025 menjadi salah satu misteri terbesar musim ini. Setelah tampil luar biasa pada 2022-2024 termasuk meraih 11 kemenangan di 2024, lantas performanya anjlok drastis tahun berikutnya.

Bagnaia hanya mengantongi dua kemenangan grand prix, dan lebih parahnya lagi, ia gagal mencetak satu pun poin dalam lima balapan terakhir. Dari langganan tiga besar sejak 2021, Bagnaia merosot hingga peringkat kelima klasemen dan terpaut lebih dari 200 poin dari rekan setimnya, Marc Marquez, yang mendominasi musim dengan 11 kemenangan grand prix plus 14 kemenangan sprint.

Masalah Bagnaia berakar pada rasa tidak percaya diri terhadap sektor depan GP25, terutama efek samping perangkat ride-height versi terbaru. Meskipun Ducati telah mencoba berbagai solusi, tidak ada perbaikan permanen yang benar-benar mengangkat performanya. Satu-satunya titik terang justru datang dari kemenangan mengejutkan di Jepang.

Menurut mantan bos Tech3, Herve Poncharal, situasi Bagnaia sulit untuk dipahami.

“Ini misteri. Bagaimana menjelaskannya?” ujarnya sebagaimana dilansir dari laman Crash. “Ia masih bisa berkendara dengan cepat, Ducatinya tetap salah satu yang terbaik, dan ia sudah sangat memahami timnya. Jadi menurut saya, tidak ada alasan logis kenapa ia bisa terpuruk sedalam itu.”

Poncharal menilai faktor terbesar justru datang dari kehadiran Marc Marquez. Dominasi Marquez dianggap memberikan tekanan psikologis besar bagi Bagnaia, mirip dengan apa yang pernah dialami para pebalap Yamaha ketika menjadi rekan setim Valentino Rossi di era 2000-an.

“Saat saya di Yamaha, Valentino menang terus, dan para pebalap lain yang memakai M1 benar-benar tersesat,” kenang Poncharal. “Ketika mereka melihat data Valentino, jawabannya cuma satu, ‘Aku tidak bisa melakukan itu’. Situasi yang sama terjadi ketika Marc bersama Honda, dan saya rasa itu pula yang menimpa Francesco tahun ini.”

Menurutnya, perubahan status Bagnaia yang tak lagi menjadi pusat perhatian tim turut mengubah dinamika mental sang pebalap.

“Tidak lagi jadi nomor satu, tidak lagi jadi figur yang diandalkan pabrik, itu pasti mengubah banyak hal,” tegas Poncharal.

Musim 2026 akan menjadi ujian besar apakah Bagnaia mampu bangkit, atau justru semakin tenggelam di bawah bayang-bayang Marc Marquez.

Artikel Tag: Francesco Bagnaia, Valentino Rossi, MotoGP 2025, Herve Poncharal