Cal Crutchlow Jelaskan Alasan Marc Marquez Layak Disebut Monster di MotoGP

Berita MotoGP: Marc Marquez kembali menyandang status juara dunia MotoGP dan bersiap menghadapi musim 2026. Mantan rivalnya, Cal Crutchlow membeberkan alasan mengapa Marquez dianggap pebalap yang benar-benar mengerikan.

Marc Marquez memasuki MotoGP 2026 sebagai juara bertahan untuk pertama kalinya dalam enam tahun terakhir. Performa gemilangnya bersama Ducati musim lalu menempatkan namanya kembali dalam perbincangan pebalap terbaik sepanjang masa, terutama jika Desmosedici GP26 mampu mempertahankan daya saingnya.

Namun sebelum kembali memburu kemenangan, Marquez harus memastikan pemulihannya berjalan sempurna. Kecelakaan hebat di MotoGP Indonesia 2025 menyebabkan cedera serius pada tulang selangka dan memaksanya mengakhiri musim lebih cepat. Kondisi fisik menjadi kunci sebelum ia kembali mengambil risiko di lintasan.

Keputusan Marquez meninggalkan Honda pada 2023 sempat dianggap kontroversial. Ia memilih bergabung dengan tim satelit Ducati, Gresini Racing, dan bertaruh pada kemampuannya sendiri. Langkah itu terbukti tepat, meski proses pemulihan cedera di usia 32 tahun diakuinya sebagai tantangan mental yang berat.

Di tengah pembahasan masa depan Marquez yang juga dikaitkan dengan duel perebutan tanda tangan antara Ducati dan Honda dengan regulasi baru di MotoGP 2027, mantan pebalap MotoGP Cal Crutchlow memberikan pandangan menarik. Dalam buku Marc The Magnificent karya Mat Oxley, Crutchlow menjelaskan mengapa Marquez pantas disebut sebagai sebuah fenomena yang langka.

“Banyak orang tidak menyadari betapa istimewanya Marc. Dia adalah fenomena alam,” kata Crutchlow. “Saya tidak pernah menyelamatkan motor di sudut kemiringan 62 derajat, apalagi sampai 15 kali dalam satu akhir pekan. Itu tidak terjadi pada pebalap lain.”

Crutchlow juga menyoroti konsistensi Marquez. “Dia bisa meraih hasil luar biasa setiap pekan dengan motor yang dikenal sangat sulit dikendarai. Marc adalah seratus persen bakat, ditambah determinasi untuk terus bertahan dan melawan rasa sakit. Faktor Marquez itu sangat istimewa,” tukasnya.

Musim 2025 menjadi pembuktian bahwa keputusan Marquez meninggalkan Honda tidak salah. Meski sempat mendapat reaksi negatif dari sebagian penggemar, termasuk insiden sorakan di Mugello, performanya di lintasan menjawab semua keraguan.

Tantangan Marc Marquez di 2026 akan berbeda. Ia kini lebih mengenal Ducati, namun harus beradaptasi dengan motor yang dikembangkan tanpa masukan penuh darinya karena absen di tes pascamusim Valencia. Para rivalnya, termasuk Francesco Bagnaia kini tidak lagi meremehkan ancaman Marquez yang kembali berada di puncak performa.

Artikel Tag: Marc Marquez, Cal Crutchlow