Tutup Perjalanan di F1, Pemilik Sauber Kenang Musim Paling Bersejarah

Berita F1: Peter Sauber resmi mengakhiri keterlibatannya di Formula 1 pada akhir musim ini, menandai berakhirnya salah satu perjalanan paling panjang dan konsisten dalam sejarah olahraga balap. Pria berusia 82 tahun itu hadir langsung di Grand Prix Abu Dhabi untuk menyaksikan balapan terakhir tim yang ia dirikan, meski mengaku sudah mempersiapkan diri secara emosional sejak lama.

Peter memulai kiprahnya di dunia motorsport pada 1970, saat membangun mobil pertamanya yang diberi nama C1, diambil dari inisial nama sang istri, Christiane. Mobil bermesin Ford Cosworth 1 liter itu digunakan untuk berlaga di Swiss Hill Climb Championship dan menjadi fondasi lahirnya operasi balap tim.

Butuh waktu 23 tahun hingga mereka masuk ke Formula 1. Debut mereka terjadi pada musim 1993 melalui mobil C12, yang dikendarai Karl Wendlinger dan JJ Lehto. Di musim perdananya, tim ini langsung mencuri perhatian dengan meraih poin dalam enam dari 16 seri balapan.

Meski begitu, ada tiga periode yang paling membekas bagi Sauber, yakni musim 2001, 2008, dan 2012. Dari ketiganya, musim 2001 menjadi pencapaian yang paling ia banggakan. Saat itu, tim finis di posisi keempat klasemen konstruktor bersama dua pebalap yang relatif masih minim pengalaman, Nick Heidfeld dan Kimi Raikkonen.

Ia menyebut pencapaian tersebut sebagai sesuatu yang luar biasa, mengingat tim baru saja melewati musim sulit bersama Prost. Menurut Sauber, kombinasi pebalap yang tepat serta mobil yang kompetitif menjadi kunci utama kesuksesan tersebut.

Musim 2008 juga menjadi kenangan spesial berkat kemenangan ganda di Grand Prix Kanada bersama BMW. Robert Kubica dan Nick Heidfeld finis satu dua, sekaligus menghadirkan kemenangan balapan pertama dan satu satunya bagi tim selama berkompetisi di Formula 1.

Sementara itu, musim 2012 menandai langkah Sauber mulai menjauh dari operasional tim yang telah ia pimpin selama dua dekade. Meski demikian, performa tim tetap impresif dengan raihan empat podium, termasuk dua kali finis kedua dan hasil gemilang di Monza saat berhasil mengungguli Ferrari.

Kini, meski markas tim masih berada di Swiss, nama Sauber akan resmi menghilang dari Formula 1 seiring masuknya Audi sebagai pemilik baru mulai musim depan. Ketika ditanya soal pebalap favorit yang pernah bekerja dengannya, Peter menolak menyebut satu nama, seraya mengatakan bahwa setiap pebalap memiliki keistimewaan masing masing.

Artikel Tag: Sauber, Peter Sauber, Audi, F1 2025