Kacaukan Strategi Max Verstappen Jadi Misi Utama Ferrari di GP Austria

Berita F1: Ferrari mengaku senang karena strategi yang mereka terapkan di GP Austria akhir pekan lalu sukses menggagalkan upaya Max Verstappen untuk merebut kemenangan.

GP Austria tak sepenuhnya menjadi akhir pekan yang membahagiakan bagi Ferrari. Pabrikan asal Maranello itu mampu merebut kemenangan lewat Charles Leclerc, tetapi satu pebalap lainnya, Carlos Sainz, gagal finis akibat masalah teknis.

Mestinya mereka bisa finis 1-2 di Sirkuit Red Bull Ring, yang merupakan kandang Red Bull Racing. Namun sayang ketika tengah berupaya menekan Max Verstappen untuk merebut posisi kedua, mobil F1-75 geberan Sainz mengalami kerusakan power unit sebelum terbakar.

Kendati demikian, kemenangan Leclerc di GP Austria membuat Ferrari bisa sedikit bernapas lega. Hal tersebut dikarenakan sang pebalap berhasil menjaga kans untuk memperebutkan gelar saat jeda paruh musim semakin mendekat.

Pemuda asal Monako itu juga menggeser Sergio Perez dari P2 klasemen, memangkas ketertinggalannya dari Verstappen yang masih nyaman di posisi puncak. Tetapi gap keduanya kini berkurang menjadi 38 poin. Sebelumnya mereka terpaut 43 angka.

Menghadapi Max Verstappen dan Die Roten Bullen di Red Bull Ring bukanlah perkara mudah. Itu adalah teritori pemuda berkebangsaan Belanda tersebut, yang memegang rekor kemenangan terbanyak di sana, yakni empat kali.

Ferrari sadar betul akan hal ini sehingga menyiapkan strategi khusus untuk meredam Verstappen yang tampil kuat sejak sesi latihan bebas dan sukses memenangi Sprint Race.

Berdasarkan pernyataan Kepala Strategi tim, Inaki Rueda, rencana untuk memenangi balapan utama GP Austria, adalah dengan mengacaukan taktik Verstappen. Ia kemudian menjelaskan bagaimana pabrikan asal Italia tersebut melakukannya.

“Tujuan utama kami pada hari Minggu (di Red Bull Ring) adalah mengacaukan (balapan) Verstappen. Untuk memberi tekanan kepadanya dan memaksanya melakukan pit stop lebih awal,” ujar Rueda dikutip dari The Sports Rush.

“Charles (Leclerc) memberikan tekanan yang cukup untuk benar-benar menyalip Verstappen, dan Carlos (Sainz) datang menyusulnya. Ini memicu Verstappen untuk membuat perhentian lebih cepat, pada lap ke-13,” ia menambahkan.

“Itu jelas terlalu dini untuk perlombaan yang maksimal berjalan dengan dua kali pit stop. Jadi kami telah berhasil mencapai tujuan pertama kami,” tutupnya.

Artikel Tag: Ferrari, Red Bull, Max Verstappen, Charles Leclerc, GP Austria