Helmut Marko: Saya Mundur dari Red Bull Bukan karena Verstappen Gagal Juara

Berita F1: Helmut Marko secara terbuka mengkritik pernyataan resmi Red Bull Racing yang mengumumkan pengunduran dirinya. Ia menyebut rilis tersebut tidak sepenuhnya mencerminkan alasan sebenarnya di balik keputusannya untuk meninggalkan tim yang telah ia dampingi selama lebih dari dua dekade di Formula 1.

Pengumuman mundurnya Marko disampaikan Red Bull tak lama setelah seri penutup musim di Grand Prix Abu Dhabi. Dalam pernyataan tersebut, Red Bull menyebut kegagalan Max Verstappen mempertahankan gelar juara dunia sebagai faktor emosional yang mendorong Marko mengakhiri kiprahnya. Namun Marko membantah narasi tersebut.

“Saya tidak ingin membahas terlalu jauh, tetapi saya bahkan tidak membaca pernyataan resmi itu, isinya penuh hal yang tidak sesuai,” ujar Marko dalam wawancara dengan media Belanda, De Limburger. Ia menegaskan bahwa hasil kejuaraan tidak berpengaruh pada keputusannya. “Bahkan jika Max meraih gelar kelima, keputusan saya tetap sama.”

Marko mengungkapkan bahwa niat untuk mundur mulai terbentuk sejak akhir pekan Grand Prix Qatar di Sirkuit Lusail. Saat itu, ia menyadari bahwa banyak hal di internal tim berubah dalam waktu singkat. “Banyak hal berubah di tim. Anda mengira mengenal orang dengan baik, namun pada akhirnya kenyataannya berbeda,” katanya.

Pria berusia 82 tahun itu dikenal sebagai figur penting di balik kesuksesan Red Bull. Sejak tim berbasis Milton Keynes masuk Formula 1, Marko berperan besar membangun program junior Red Bull yang melahirkan banyak pebalap top. Setidaknya 18 pebalap berhasil ia antarkan ke Formula 1, termasuk Max Verstappen yang kemudian menjadi empat kali juara dunia.

Meski begitu, Marko juga dikenal sebagai sosok kontroversial di paddock. Beberapa pernyataannya kerap memicu polemik, termasuk komentar pasca Grand Prix Qatar yang menyeret nama pebalap muda Mercedes, Kimi Antonelli, hingga memicu reaksi keras di media sosial.

Helmut Marko mengakui keputusan mundur diambil secara cepat. “Saya bukan tipe orang yang ragu. Pada Kamis sebelum balapan terakhir di Abu Dhabi, saya sudah memutuskan itu akan menjadi akhir pekan terakhir saya,” ujarnya.

Ia menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa impiannya membawa Verstappen meraih lima gelar beruntun memang tidak terwujud, tetapi itu bukan penyesalan. “Itu impian terbesar saya bersama Max, pebalap terbaik yang pernah kami miliki. Namun bukan berarti kegagalan itu menentukan langkah saya,” kata Marko.

Artikel Tag: Helmut Marko, Max Verstappen, Red Bull, F1 2025