F1 Akan Perbaiki Prosedur di Pitstop Usai Terjadi Banyak Insiden

Berita F1: Formula 1 kini telah merencanakan untuk mengubah dan meningkatkan kemanan prosedur pitstop setelah serentetan masalah akibat ban mobil yang tidak terpasang sempurna saat pergantian ban di pitstop atau yang biasa disebut unsafe release.

McLaren baru saja dikenai hukuman denda sebesar 5000 Euro setelah mobil Stoffel Vandoorne keluar dari pitstop dengan kondisi ban belakang yang tidak terpasang dengan sempurna dan membuatnya berhenti ditengah jalan.

Seminggu sebelumnya, kejadian yang sama juga dialami oleh Kimi Raikkonen. Saat ban kiri-belakangnya mengalami masalah karena tidak bisa dilepas, salah seorang kru memeriksanya. Meski ban belum terganti, namun sistemnya menunjukkan lampu hijau dan membuat kaki kru yang berada tepat di depannya terlindas hingga patah.

Kejadian unsafe release ini terjadi meskipun seluruh tim di grid telah menggunakan sistem semi-otomatis yang memperingatkan pebalap untuk tidak meninggalkan pitbox sebelum pitstop selesai dilakukan.

Menanggapi insiden yang cukup fatal ini, direktur balapan F1 FIA, Charlie Whiting telah mengungkapkan bahwa ia memiliki solusi yang mungkin akan diperkenalkan untuk tim dalam beberapa minggu mendatang.

"Saya rasa kami dapat memperkenalkan beberapa hal untuk meningkatkan, untuk mengurangi kemungkinan kesalahan" jelas Whiting dilansir dari Motorsport.com.

“Saya pikir kami telah belajar sesuatu. Kami perlu lagi menganalisis berbagai hal untuk memastikan apa yang kami lakukan, kami melakukannya dengan tepat untuk memastikan semua orang dapat mengikuti itu. ”

Pitstop F1 telah mengalami beberapa kemajuan, salah satunya adalah sensor roda otomatis yang memberikan sinyal saat proses pergantian ban selesai. Ketika sudah selesai pada keempat ban, lampu hijau akan muncul dan pebalap akan melaju keluar pitlane.

Diyakini kesalahan sensor pada mobil Kimi Raikkonen adalah salah satu penyebab unsafe release yang berujung pada sebuah kecelakaan seorang kru di Bahrain.

Kini F1 akan meningkatkan sistem tersebut dan memberi beberapa parameter otomatis yang lebih baik lagi. Hal ini mungkin akan membuat setiap mobil harus dilengkapi dengan dua buah sensor roda untuk memastikan kekuatan mur dan posisi ban telah terpasang dengan sempurna.

Selain McLaren dan Ferrari, musim ini kejadian unsafe release pertama kali dialami oleh Haas pada balapan pembukaan di GP Australia yang membuat kedua pebalapnya gagal finis meski sempat berada di barisan depan.

Artikel Tag: gp tiongkok, F1 2018, sirkuit shanghai, McLaren, Ferrari, Haas, Stoffel Vandoorne, kimi raikkonen