Bos Mercedes Akui Siap Ladeni Tantangan Red Bull

Berita F1: Toto Wolff menjelaskan bahwa tantangan dari Red Bull membuat semangat Mercedes menggebu seperti saat mereka akan meraih juara dunia F1 musim 2014.

Red Bull mampu menyiapkan RB16B yang merupakan mobil tercepat di grid F1 2021. Sementara itu, rival berat mereka, Mercedes, beberapa kali mendapat problem. Pebalap andalan mereka, Lewis Hamilton, bahkan hampir dikalahkan oleh Max Verstappen seandainya pemuda Belanda tersebut lebih sabar. Keaadan tersebut membuat sang juara bertahan konstruktor tujuh musim terakhir dituntut untuk lebih kreatif mendapatkan solusi. Semangat menggebu pun ditunjukkan oleh para mekanik maupun engineer tim Mercedes.

“Perasaan dalam tim, kami menikmati kondisi baru ini. Di atas kertas, Red Bull adalah yang terdepan dengan mobil mereka,” kata Toto Wolff kepada Motorsport.com.

“Mereka yang kalah, kami yang menang, karena saat Anda punya mobil tercepat, Anda tentunya harus memenuhi itu. Kami mesti mengejar. Kami menerapkan permainan A dan mendapat lebih banyak performa (bagus). Namun secara tegas, kami merupakan yang terbaik kedua di jalan,” imbuhnya.

Kalah dari sisi pace justru membangun energi baru dan fokus pada setiap kru di markas mereka, Brackley. Wolff mengungkapkan betapa antusiasnya mereka saat harus memburu sesuatu.

“Faktor menyenangkan bagi kami adalah dalam berburu. Ini adalah situasi baru dan kami berusaha memanfaatkan kesempatan ini,” ucapnya.

“Itu belum terjadi lagi sejak musim 2013. Saya menyukai musim 2013. Saya katakan itu kepada tim jika saya merasa bersemangat sama seperti saat saya baru bergabung untuk pertama kalinya. Saat itu, Red Bull mendominasi ketika akan meraih titel keempat,” ujar Wolff.

Klarifikasi Wolff

Baru-baru ini, Wolff memancing polemik dengan komentarnya yang terkesan seperti menyerang koleganya, Zak Brown dan Christian Horner. Kepada harian Osterreich, pria Austria tersebut menanggapi pendapat Brown yang mengatakan bahwa Mercedes sebaiknya mengambil pebalap baru untuk line-up F1 2022.

“Brown seperti Christian Horner. Mereka hanyalah menyebarkan omong kosong. Saya tak mempedulikannya,” kata bos tim The Silver Arrow tersebut.

Wolff pun segera menjelaskan bahwa pernyataannya itu tak dapat diterjemahkan dengan akurat sehingga timbul kesalahan persepsi.

“Saya menghormati keduanya,” tegasnya.

“Itu merupakan salah kutip dan saya merasa hal itu adalah kesalahan penerjemahan. Saya katakan, ‘Mereka saling melontarkan omong kosong’, dan itu dikutip menjadi ‘mereka bicara omong kosong’, yang jelas artinya jauh berbeda.”

“Zak merupakan bagian besar dalam keluarga Mercedes dan juga seorang teman. Dengan semua olok-olok antara kami, itu bukanlah sesuatu yang bakal saya tuduhkan kepadanya,” jelasnya.

Saling ejek antara para bos tim merupakan hal biasa dan dapat menjadi elemen penting untuk meningkatkan daya tarik terhadap dunia balap jet darat.

“Kami bekerja di sirkus yang sama dan perlu untuk menyajikan hiburan bagi para penggemar dan penonton. Namun di sana juga ada rivalitas. Kadang, itu bisa meningkat menjadi permusuhan. Itu merupakan bagian dari olahraga. Di sisi lain, kami tak boleh lupa bahwa ini hanyalah olahraga,” Toto Wolff mengakhiri.

Artikel Tag: Mercedes Team, F1 2021, Lewis Hamilton, Red Bull Team, Max Verstappen, Toto Wolff