Ciku Ungkap Gameplay Andalan di MPL Bantu Todak Comeback Dua Kali

Berita Esports : Laga perebutan slot playoff M2 World Championship 2020 yang mempertemukan Todak kontra Dreammax, Rabu (20/1) berjalan sengit. Sempat tertinggal, juara MPL MY/SG melalukan dua comeback dahsyat untuk mengklaim kemenangan.

Dilansir One Esports, penampilan Dreammax memang cukup merepotkan, dengan bermain sangat agresif sejak awal game. Straregi ini berbeda 180° dengan yang mereka perlihatkan di fase grup, tapi mampu menghasilkan kemenangan pada game pertama.

Permainan agresif tim asal Brasil tersebut berlanjut di game kedua. Akan tetapi ketika tinggal sedikit lagi menyelesaikan pertandingan, pemain Todak, Eone, yang menggunakan Atlas berhasil membunuh empat pemain lawan untuk merebut kendali pertandingan, kemudian sukses menyamakan angka menjadi 1-1.

Situasi yang sama terulang di game terakhir. Dreammax yang kali ini menggunakan hyper carry Hayabusa bermain sangat agresif, bahkan ia aktif melakukan pick-off sejak awal game. Tapi sang jawara MPL MY/SG yang menjadi pemenang, usai untuk kedua kalinya membuat comeback luar biasa.

Setelah pertandingan, Ciku membagikan kunci kesuksesan timnya memenangkan laga dengan comeback luar biasa, karena terbiasa menghadapi lawan agresif di MPL dengan gameplay andalan mereka.

"Di MPL kami terbiasa melawan EVOS yang selalu agresif di early game, dan kami adalah tim yang nyaman bermain late game sehingga dua comeback ini bisa terjadi," tutur Ciku dikutip dari One Esports.

Selain itu ia juga mengungkapkan kesalahan fatal dari lawannya wakil asal Brasil tersebut, sehingga gagal merebut slot playoff M2.

"Kesalahan terbesar Dreammax adalah mereka selalu masuk satu per satu saat teamfight. Kami memanfaatkan hal itu untuk membalikkan keadaan di fase lategame," tambahnya.

Selanjutnya Todak bertanding di fase playoff lower bracket M2 World Championship 2020, hari Jumat (22/1) melawan EVOS SG.

Artikel Tag: Ciku, Todak, Esports, M2 World Championship 2020