CEO G2 Jelaskan Alasan Tidak Jual Perkz ke Fnatic

Berita Esports: CEO G2, Carlos "ocelote" Rodriguez mengungkapkan alasan tim tidak menjual Perkz ke rivalnya di LEC, Fnatic, dalam podcast baru-baru ini.

Dalam podcast The Crackdown, dia menjelaskan tim G2 tidak membiarkan pemain bintangnya untuk hengkang, karena tidak ingin jika hal tersebut justru memperkuat tim rivalnya, sehingga tim makin kesulitan bersaing.

"Bayangkan Perkz pindah ke Fnatic, setelahnya tim mereka membuat perubahan total, apakah saya menginginkan itu? Tidak, karena saya ingin semua kesempatan (juara) terbuka," kata Ocelote dilansir Dot Esports.

"Kamu sangat naif jika berpikir bahwa kamu dapat membangun tim nomor satu kelas dunia, yang memperjuangkan piala dengan meninggalkan pemain-pemain penting....itu tidak akan terjadi," sambung dia.

Selain itu, menurut sang CEO G2, mengizinkan pemain mid laner tersebut pergi ke pesaing mereka juga bukanlah keputusan yang cerdas dalam hal bisnis untuk organisasi.

"Sayangnya, saya tidak dapat membayar orang-orang saya dengan Red Bulls, saya harus membayar mereka dengan uang, dan untuk memiliki uang saya harus membangun bisnis," tuturnya.

"Untuk membangun bisnis saya juga perlu memberikan jaminan pada sponsor atau investor bahwa organisasi saya adalah yang nomor satu. Saya tidak bisa begitu saja membiarkan rival terbesar tim kami jauh lebih menjanjikan dibanding kami," tegas Ocelote.

Dilansir Dot Esports, Perkz sebelumnya dikabarkan ditawarkan ke beberapa tim selama offseason, kecuali Fnatic. Padahal jika ia hengkang ke Fnatic, itu kemungkinan besar akan meningkatkan League European Championship (LEC) ke level berbeda di suatu kompetisi regional.

Tapi itu juga akan menjadi ancaman untuk G2 yang memiliki ambisi untuk terus memenangkan kejuaraan. G2 memang dikenal kerap menumbangkan Fnatic di laga-laga besar atau bergengsi. Namun akan sulit untuk mereka jika mengizinkan Perkz pindah ke Fnatic, dan akhirnya mengalahkan mantan timnya itu.

Artikel Tag: G2, Carlos Ocelote Rodriguez, Fnatic, Perkz, Esports