Call of Duty Raup 3 Miliar Dolar dalam 12 Bulan Terakhir

Berita Esports: Call of Duty (CoD) membuat pencapaian pendapatan fantastis, usai meraup total $ 3 miliar dolar selama 12 bulan terakhir, seperti diungkapkan Activision kemarin, Jumat (4/12).

Mulai dari CoD: Black Ops Cold War, CoD: Modern Warfare, CoD: Warzone, serta Call of Duty Mobile, ada banyak transaksi mikro yang harus dilakukan para pemain di tahun 2020 ini.

Activision menjelaskan, angka $ 3 miliar dolar juga sudah termasuk antara lain "biaya lisensi, merchandise, dan insentif publisher". Intinya, game Call of Duty merupakan mesin pencetak uang.

"Momentum selama setahun terakhir di ekosistem Call of Duty dari Warzone yang dimainkan gratis serta dukungan pasca peluncuran Modern Warfare, dan hingga ke Black Ops Cold War sekarang, sangat luar biasa," ujar Byron Beede, wakil presiden eksekutif dan general manager CoD, Activision, dilansir Dot Esports.

Sejauh tahun ini (Year-to-date), pendapatan naik 80 persen, dan unit yang terjual naik 40 persen sejak tahun lalu. Antara konsol dan PC, 2020 telah menunjukkan "jumlah pemain tertinggi dalam sejarah yang tercatat tahun ini, dan yang terbesar pada November dalam hal pemain bulanan dan jam bermain", menurut Activision.

"Ini adalah babak besar berikutnya dalam Black Ops dengan kampanye luar biasa, pengalaman zombie baru, dan tentu saja high-octane multiplayer," ujar Beede.

Beede juga menjelaskan, perilisan tersebut hanyalah permulaan. Sebab, timnya sedang fokus untuk membuat channel berkelanjutan yang akan menampilkan banyak konten gratis, dan konten post-launch di seluruh franchise.

Pendapatan juga dipastikan terus mengalir untuk CoD, saat musim pertama Black Ops Cold War dan integrasi game dengan Warzone yang rilis mulai 16 Desember mendatang.

Artikel Tag: Call of Duty, Call of Duty Black Ops Cold War, Call of Duty Warzone, Esports