Wenger Akui Arsenal Sempat Ketakutan Lawan Chelsea

Penulis: Fafa Zahir

Kamis 25 Jan 2018, 23:00 WIB

Wenger Akui Arsenal Sempat Ketakutan Lawan Chelsea — Arsene Wenger/Daily Mail

Berita Liga Inggis: Manajer Arsenal, Arsene Wenger, mengakui tim asuhannya sempat ketakutan ketika menghadapi Chelsea sebelum akhirnya memetik kemenangan dan lolos ke final Piala Liga, Rabu (24/1) atau Kamis WIB. Kemenangan ini sekaligus membawa The Gunners melaju ke partai paungkas di Stadion Wembley, 25 Februari nanti.

Declan Rice: Sudah Waktunya Inggris Angkat Trofi!

Dalam pertandingan semifinal kedua yang digelar di Stadion Emirates, Chelsea mampu unggul lebih dulu melalui aksi Eden Hazard saat pertandingan baru berjalan tujuh menit. Namun enam menit kemudian skor menjadi imbang setelah bek Chelsea, Antonio Rudiger, membuat gol bunuh diri yang aneh.

Tandukan Nacho Monreal secara tak sengaja mengenai kepala dua pemain Chelsea Marcos Alonso dan Rudiger yang membuat kiper Willy Caballero terkecoh. Bola melesak ke gawang tanpa mampu diantisipasi mantan penjaga gawang Manchester City ini.

Eden Hazard membawa Chelsea memimpin pada menit ketujuh.

Granit Xhaka menjadi penentu kemenangan Arsenal berkat gol yang dilesakannya pada menit ke-60. Gol berawal dari aksi Alexandre Lacazette di sisi kiri gawang Chelsea. Mantan striker Lyon ini kemudian mengirimkan umpan ke mulut gawang.

Bola sempat mengenai pemain Chelsea namun dengan refleks yang tinggi Xhaka berhasil menyentuh bola dengan kaki kiri dan menjebol gawang The Blues.

Pada pertemuan pertama di kandang Chelsea, kedua tim bermian imbang tanpa gol. Arsenal pun unggul agregat 2-1 dan akan bertanding di final pada 25 Februari mendatang.

Bek Chelsea, Antonio Rudiger (kanan), mencetak gol ke gawang sendiri.

Menurut Wenger, tim asuhannya bermain tak sesuai dengan yang diinginkan pada babak pertama. Mereka seperti ketakutan melawan juara bertahan Premier League itu. Para pemainnya juga kerap membiarkan pasukan Antonio Conte leluasa menguasai bola dan mengembangkan permainan.

Namun, Wenger mengaku dirinya tak senang melihat performa timnya pada babak pertama. Dia menilai timnya tampil dengan rasa takut.

“Kami terlalu respek kepada mereka dan membuat mereka sangat leluasa. Mungkin kami terlalu takut menghadapi mereka,” ujarnya.

“Akibatnya, kami pun menderita. Di lapangan, kami tak berada di posisi yang bagus pada babak pertama. Kami memperbaikinya dan mengambil alih kendali permainan pada babak kedua,” kata pelatih yang menangani Arsenal sejak 1996 ini.

Granit Xhaka menjadi penentu kemenangan Arsenal dan membawa The Gunners ke final.

“Pada babak pertama, kami hanya menonton mereka bermain dan mereka terus menekan kami. Namun, pada babak kedua kami bermain lebih ketat. Lini tengah kami kuasai dan kami mulai mendominasi permainan,” paparnya.

Dengan hasil ini Arsenal pun berhak tampil di final. Mereka akan menghadapi pemimpin klasemen Premier League saat ini, Manchester City, di Stadion Wembley, pada 25 Februari mendatang.