UEFA Akan Lakukan Perombakan Aturan FFP Akhir Tahun Ini

Berita Sepak Bola: UEFA terus melanjutkan rencana mereka untuk merombak aturan Financial Fair Play atau FFP yang kontroversial pada akhir tahun.

Aturan diperkenalkan pada tahun 2009 untuk mendorong klub mencapai titik impas dan membelanjakan apa yang mereka mampu, tetapi banyak dalam permainan sekarang berpikir bahwa mereka tidak efektif, tidak dapat diterapkan, dan tidak sesuai untuk satu tujuan.

Sebagai akibat dari krisis keuangan dalam sepak bola yang disebabkan oleh pandemi, UEFA mengumumkan awal tahun ini bahwa mereka akan meninjau aturan FFP untuk melihat apakah sistem check dan balance yang lebih efektif dapat diperkenalkan untuk memantau dan mengontrol pengeluaran.

Badan Sepak Bola Eropa menginginkan aturan baru untuk fokus pada tingkat pengeluaran yang tinggi untuk gaji dan transfer dan sedang mempertimbangkan untuk memperkenalkan batas gaji dan pajak barang mewah untuk transfer.

UEFA memperkirakan klub-klub Eropa telah kehilangan pendapatan sebesar 7,5 miliar poundsterling karena pandemi virus corona.

Sebelum Euro 2020 dimulai musim panas ini, presiden badan sepak bola Eropa, Aleksander Ceferin menegaskan sepak bola di seluruh benua membutuhkan aturan baru untuk masa depan baru untuk mencapai keberlanjutan finansial.

Berbicara di Kongres ke-45, setelah bencana Liga Super Eropa, Ceferin mengatakan : "Saya telah membaca... bahwa kami berencana untuk menghapuskan financial fair play.

"Biar saya perjelas: itu tidak akan terjadi. Namun, kita perlu menyesuaikannya dengan kenyataan baru. Kita perlu mendorong dan melepaskan investasi.

"Kita perlu memperbaiki beberapa ketidakadilan yang mungkin ditimbulkan secara tidak langsung oleh Financial Fair Play atau FFP dalam situasi saat ini."

Artikel Tag: UEFA, Financial Fair Play, FFP