Termasuk Dirut PT LIB, Polri Tetapkan Enam Tersangka Tragedi Kanjuruhan

Berita Liga Indonesia: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengumumkan enam tersangka, termasuk Dirut PT LIB Akhmad Hadian Lukita, atas Tragedi Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan lebih dari 100 orang.

Kapolri menggelar konferensi pers pada Kamis (6/10) malam ini WIB. Selain Dirut PT LIB (Liga Indonesia Baru), lima tersangka lain di antaranya adalah Panpel dan Security Officer Arema FC, serta tiga anggota kepolisian.

"Enam Tersangka," kata Kapolri, dilansir CNN Indonesia. "AHL, yang bertanggung jawab terhadap tiap stadion untuk memiliki sertifikat layak fungsi, tapi saat menunjuk [Stadion Kanjuruhan], persyaratan belum dicukupi."

Panpel Arema FC, Abdul Haris, dan Suko Sutrisno selaku Security Officer sebelumnya telah dijatuhi sanksi oleh Komdis PSSI untuk tidak boleh berkecimpung di dunia sepak bola seumur hidup atas Tragedi Kanjuruhan.

"Saudara H, anggota Brimob Polda Jatim. Yang bersangkutan memerintahkan anggota untuk menembakkan gas air mata," lanjut Kapolri.

"BS, Kasat Samapta Polres Malang memerintahkan anggota menembakkan gas air mata. WS (Kabag Ops Polres Malang) mengetahui terkait adanya aturan FIFA mengenai larangan gas air mata. Namun, yang bersangkutan tidak mencegah atau melarang pemakaian gas air mata," tambah Kapolri.

Kerusuhan yang terjadi setelah laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya dalam laga lanjutan Liga 1 Indonesia musim 2022/2023 berakhir dengan kematian setidaknya 125 orang, kebanyakan di antaranya disebabkan oleh insiden berdesak-desakan setelah gas air mata ditembakkan ke tribun.

Enam tersangka Tragedi Kanjuruhan yang diumumkan Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo:

1. Akhmad Hadian Lukita, Direktur Utama PT LIB (Liga Indonesia Baru)

2. Abdul Haris, Panpel Arema FC

3. Suko Sutrisno, Security Officer Arema FC

4. H, Brimob Polda Jatim

5. BS, Kasat Samapta Polres Malang

6. WS, Kabag Ops Polres Malang

Artikel Tag: Tragedi Kanjuruhan, Dirut PT LIB, Akhmad Hadian Lukita, arema fc