Tak Sanggup Saingi PSG dan City, Bayern Munich Diambang Kebangkrutan?

Berita Liga Jerman: Bayern Munich akan menutup aktivitas transfer mereka lebih cepat dari batas akhir bursa transfer pemain musim panas 2021. Hal itu tak lepas dari krisis ekonomi yang dialami oleh klub berjuluk Die Bavarian tersebut.

Dilaporkan oleh Bavarian Football Works, Bayern Munich tak akan kembali mendatangkan pemain di sisa waktu bursa transfer musim panas 2021 karena keterbatasan dana yang dimiliki, di mana mereka telah mengalami kerugian pendapatan sekitar 150 juta euro atau setara 2,58 triliun rupiah.

“Bayern Munich berada pada posisi yang kurang menguntungkan pada bursa transfer musim panas tahun ini,” ucap CEO Bayern, Oliver Kahn, kepada Abendzeitung.

Meskipun masuk dalam daftar klub terkaya di dunia dalam hal pendapatan, namun kondisi keuangan Die Bavarian memang kurang stabil, jika dibandingkan dengan klub seperti Chelsea, Manchester City, dan PSG, yang tak pernah ragu untuk menggelontorkan dana triliunan rupiah demi mendatangkan pemain di bursa transfer di tengah pandemi.

PSG telah mendatangkan Achraf Hakimi dari Inter Milan seharga 60 juta euro (1 triliun rupiah) dan menawarkan gaji yang menggiurkan untuk Sergio Ramos. Sementara Chelsea masih berusaha untuk bisa mendatangkan Erling Haaland dan Federico Chiesa dengan tawaran-tawaran yang menggiurkan, kemudian The Citizens pun masih berusaha membujuk Harry Kane serta Jack Grealish untuk bergabung.

Meskipun aktifitas transfer mereka tak semewah PSG, City, dan Chelsea, namun Oliver Kahn masih optimis timnya bisa bersaing di level Eropa melawan ketiga klub tersebut.

“FC Bayern selalu berhasil mengimbangi situasi seperti ini dengan budaya sukses yang sangat kuat. Anda tidak bisa begitu saja menyalinnya,” pungkasnya.

Artikel Tag: Bayern Munich, Oliver Khan