Strategi Milan Penjualan Tijjani Reijnders, Ada Klausul AZ Alkmaar

Penulis: Uphit Kratos

Sabtu 07 Jun 2025, 15:20 WIB

Berita Liga Italia: Harga transfer Tijjani Reijnders ke Manchester City jadi sorotan. Ternyata ada strategi finansial yang dijalankan AC Milan demi menghindari klausul AZ Alkmaar.

Tijjani Reijnders ke Manchester City Bukan untuk Gantikan De Bruyne

Kepindahan Tijjani Reijnders ke Manchester City dengan nilai total yang bisa mencapai 70 juta Euro telah menjadi topik hangat, terutama mengenai struktur pembayarannya yang ‘berat bonus’.

Debat tentang mengapa AC Milan menerima pembayaran tunai awal yang lebih rendah terungkap, hal ini melibatkan klausul jual kembali dengan AZ Alkmaar.

Menurut jurnalis Matteo Moretto, kesepakatan untuk Reijnders adalah 55-58 juta Euro yang dijamin plus bonus. Dari bonus tersebut, sebagian besar (10 juta Euro) sangat mudah dicapai, membuat total pendapatan Milan setidaknya 65 juta Euro.

Salah satu alasan di balik penerimaan Milan terhadap pembayaran awal yang lebih rendah ini adalah klausul jual kembali sebesar 10% yang dimiliki AZ Alkmaar.

Milan mendatangkan Reijnders dari AZ dua tahun lalu seharga 20,5 juta ditambah bonus. Penting untuk dicatat bahwa klausul ini berarti AZ Alkmaar akan mendapatkan 10% dari keuntungan modal yang dihasilkan Milan, bukan dari total penjualan.

Dengan nilai sisa Reijnders di pembukuan Milan saat ini sebesar 12,3 juta Euro (per Juni 2025), penjualan dengan harga 55 juta Euro akan menghasilkan keuntungan modal sebesar 42,7 juta Euro.

Dari jumlah ini, 10% atau €4,27 juta harus dibayarkan kepada AZ Alkmaar. Jadi, dari 55 juta Euro awal, Milan akan menerima bersih 50,73 juta Euro. Jika ditambahkan dengan 10 juta Euro bonus, Milan akan mengantongi total 60,73 juta Euro.

Apabila Milan bersikeras mendapatkan 70 juta Euro sebagai pembayaran tunai di awal, keuntungan modal akan menjadi 57,7 juta Euro, dengan 5,77 juta Euro dibayarkan kepada AZ Alkmaar.

Meskipun Milan akan mendapatkan lebih banyak secara keseluruhan (65,23 juta Euro), kemungkinan besar tidak akan ada bonus atau bonus yang jauh lebih sedikit dalam skenario tersebut.

Dengan menyetujui struktur pembayaran "berat bonus", Milan dapat mendistribusikan pendapatan ini ke tahun fiskal berikutnya, membantu menstabilkan keuangan klub di tengah absennya kompetisi Eropa musim depan.