Samir Nasri Lebih Dukung Manchester City daripada Arsenal

Berita Sepak Bola: Samir Nasri mengakui bahwa ia akan mendukung Manchester City saat mereka menghadapi Arsenal, setelah pernah bermain untuk kedua klub tersebut selama kariernya.

Samir Nasri menghabiskan tiga musim bersama The Gunners, sebelum hengkang untuk bergabung dengan City pada tahun 2011, di mana ia memenangkan dua gelar Premier League dan Piala Liga. Dia akhirnya pensiun dari sepak bola setelah meninggalkan Anderlecht pada tahun 2020 dan sekarang bekerja sebagai pundit untuk lembaga penyiaran Prancis, Canal Plus.

Dan saat mengerjakan liputan Liga Champions pada hari Rabu (21/2), sebuah turnamen yang masih diikuti oleh kedua mantan klubnya, ia ditanyai siapa yang ia dukung saat mereka saling bertanding. Nasri dengan cepat memilih Manchester City, tetapi ketika diminta untuk memilih antara City dan klub masa kecilnya, Marseille, ia berkata: "Marseille, selalu Marseille."

Nasri bergabung dengan Arsenal dari Marseille pada tahun 2008 dan tampil mengesankan selama berada di Emirates Stadium. Namun, dia pergi dengan perasaan tidak enak setelah menjadi pemain The Gunners keempat yang keluar dari klub untuk bergabung dengan Manchester City dalam waktu singkat, mengikuti jejak Emmanuel Adebayor, Kolo Toure dan Gael Clichy.

Nasri dituduh sebagai pemain bayaran pada saat itu dan mendapat banyak kritikan dari para penggemar Arsenal. Namun, dia membalas dalam sebuah wawancara dengan The Telegraph pada tahun 2014, bersikeras bahwa motivasi utamanya untuk meninggalkan klub adalah untuk memenangkan trofi karena The Gunners gagal memenangkan apa pun dalam tiga tahun waktunya di klub.

"Citra saya sebagai 'materialistis' adalah khasnya orang Prancis," kata Nasri. "Orang-orang merasa iri. Tidak apa-apa. Saya benar-benar ragu-ragu untuk waktu yang lama. Saat itu ada [Manchester] United. City bukan klub besar seperti sekarang.

"Agen saya mengatakan kepada saya: 'Apakah Anda ingin bermain di klub besar, yang sudah memiliki sejarah besar [United], di mana Anda akan menjadi salah satu dari mereka? Atau bermain untuk Manchester City, yang tidak memenangkan liga selama 44 tahun, di mana jika Anda memenangkan trofi, Anda bisa membuat sejarah'.

"Saya berkata: 'oh, ya, saya ingin membuat sejarah'. Di tahun pertama saya, saya memenangkan liga. Saya tidak memiliki penyesalan. Ya, secara ekonomi saya memiliki kehidupan yang lebih baik sekarang daripada yang saya miliki di Arsenal. Itu normal. Jika saya berkata kepada Anda besok bahwa ada jurnal lain, seserius jurnal Anda, menawarkan tiga kali lipat gaji Anda, saya pikir Anda akan pergi ke sana! Tetapi motif pertama saya adalah memenangkan trofi."

Artikel Tag: Samir Nasri, Manchester City, Arsenal