Roberto Mancini Punya Cara Sendiri Redam Tiki-Taka Spanyol

Berita Piala Eropa: Pelatih timnas Italia, Roberto Mancini, mengklaim dirinya telah menyiapkan rencana khusus guna meredam permainan timnas Spanyol di semifinal Piala Eropa 2020. Bahkan Mancio sesumbar sudah memiliki trik khusus untuk meredam tiki-taka khas La Furia Roja. Bagaimana caranya?

Timnas Spanyol pertama kali menggunakan gaya permainan tiki-taka saat dilatih oleh Vicente del Bosque. Gaya permainan ini sendiri sukses membuat La Furia Roja mengawinkan gelar juara Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa edisi tahun 2012. Permainan tiki-taka sendiri diadopsi oleh Del Bosque dari filosofi bermain Barcelona era Pep Guardiola yakni dengan memadukan dominasi penguasaan bola dengan pergerakan cair yang kerap merepotkan lawan

Namun permainan tiki-taka di timnas Spanyol memudar seiring dengan kepergian Del Bosque. Akan tetapi setelah Luis Enrique menjadi pelatih mereka, Spanyol kembali menerapkan permainan tiki-taka. Enrique sendiri juga merupakan mantan arsitek Barca.

Di sisi lain, timnas Italia di bawah arahan Roberto Mancini justru malah meninggalkan gaya bermain catenaccio alias permainan bertahan khas Gli Azzurri. Permainan bertahan sendiri nyatanya merupakan anti-tesis dari gaya tiki-taka. Meski demikian, Mancini mengklaim dirinya memiliki cara sendiri untuk meredam permainan lawannya tersebut.

"(Spanyol) menciptakannya, itu telah membawa mereka ke kesuksesan luar biasa dan mereka terus melakukannya dengan baik. Penguasaan kami sedikit berbeda; kami orang Italia dan kami tidak bisa tiba-tiba menjadi Spanyol. Kami akan mencoba memainkan permainan kami sendiri," ujar Mancini seperti dilansir dari laman resmi UEFA.

Gaya bermain menyerang Italia di bawah arahan Mancini diklaim mirip dengan gaya bermain Spanyol. Kunci sukses gaya bermain ini terletak pada peran gelandang jangkar yang bisa mengalirkan bola serta menjaga keseimbangan tim. Di tim Spanyol, mereka memiliki sosok seperti Sergio Busquets. Sementara Italia memiliki Jorginho. Mancini bahkan menyebut kedua pemain itu memiliki kualitas nyaris serupa.

"Tentu saja, mereka adalah salah satu yang terbaik dalam peran mereka. Busquets telah menjadi pemain yang fantastis selama bertahun-tahun, Dia telah ada lebih lama, dibandingkan dengan Jorginho. Mengingat cara dia bermain sekarang, bagaimanapun, Jorginho tentu saja di antara yang terbaik juga," pungkasnya.

Artikel Tag: Roberto Mancini, Timnas Italia, Timnas Spanyol, Piala Eropa