Robert Tampik Anggapan Persib Lemah Hentikan Counter Attack

Berita Liga 1 Indonesia : Pertahanan Persib kini sedang disorot karena kebobolan lima kali dari dua pertandingan. Tapi Robert Rene Alberts tidak menilai timnya rapuh saat menghadapi skema serangan balik lawan.

Menurutnya organisasi pertahanan sudah terjalin dengan baik dari skema open play. Dua gol yang bersarang saat menghadapi Bhayangkara FC hadir dari kesalahan pemain. Gol pertama akibat blunder pemain dan gol kedua datang melalui skema bola mati.

"Saya tidak merasa kami banyak kebobolan dari serangan balik. Jika melihat laga melawan Bhayangkara kami harus kebobolan secara tidak perlu dari set piece, bukan dari serangan balik. Jika itu bisa diatasi, kami mampu meraih tiga poin," ujar Robert ketika diwawancara.

Sedangkan ketika ditekuk Madura United 1-3, diakui sang pelatih bahwa timnya memang ada masalah di pertahanan. Terutama saat timnya kecolongan dan mengubah kedudukan menjadi 1-1. Ada keinginan dari pemain untuk memimpin kembali dan justru meninggalkan lubang di pertahanan.

"Di laga terakhir, ketika skor berubah menjadi 1-1, tim terlalu terpacu untuk naik menyerang, dan karena itu ada ruang terbuka yang bisa dimanfaatkan oleh Madura untuk menembus pertahanan kami. Itu adalah suatu kesalahan dan tidak seharusnya terjadi," tutur dia.

Dia juga menyebut bahwa seharusnya Persib tak pantas kalah di laga tersebut. Karena ada kesalahan dari wasit yang membuat jalannya laga menjadi berubah. Dua insiden pemain dijatuhkan di kotak penalti tidak dianggap sebagai pelanggaran. Sedangkan lawan dihadiadi penalti meskipun tidak ada pelanggaran dilakukan.

"Tapi seperti yang saya katakan, jika ada VAR saya rasa kami bisa memenangkan pertandingan itu. Dua penalti yang seharusnya diberikan diabaikan (wasit), sedangkan penalti yang didapat oleh mereka, jika melihat dari video, tidak seharusnya menjadi penalti. Karena tangan kiper meraih bola lebih dulu. Jadi itu adalah momen yang menentukan," tukas Robert.

Artikel Tag: robert rene alberts, Persib