Robben Ingin Jumpa Inter di Final
Pemain sayap Bayern Munchen, Arjen Robben, mengutarakan keinginannya untuk melawan Inter Milan pada final Liga Champions.
Pemain sayap Bayern Munchen, Arjen Robben, mengutarakan keinginannya untuk melawan Inter Milan pada final Liga Champions. Munchen memastikan tempat di Bernabeu pada 22 Mei setelah berhasil menghancurkan Lyon dengan skor 3-0 dini hari tadi. Skor ini membuat agregat menjadi 4-0 untuk Munchen setelah sebelumnya menang 1-0 pada leg pertama.
FC Hollywood akan mengahadapi pemenang dari semifinal kedua antara Inter Milan dan Barcelona dini hari nanti di Nou Camp. Squad Mourinho datang ke Nou Camp dengan keunggulan 3-1 dari leg pertama setelah Nerrazurri mengalahkan Barcelona pada leg pertama. Hal ini membuat Robben senang karena dirinya sangat ingin bertanding melawan tim asuhan mantan pelatihnya ketika di Chelsea, Jose Mourinho.
“Saya ingin melawan Inter, itu akan menjadi keuntungan bagi tim kami. Kami akan mengalami kesulitan jika melawan Barcelona di final. Disamping itu saya sangat berkeinginan bermain melawan Mourinho dan Sneijder,” ungkap Robben kepada Sky Sports.
Adalah hat-trick Ivica Olic yang membawa Munchen ke final Liga Champions lagi setelah terakhir Munchen lolos ke final pada tahun 2001. Robben pun memberikan apresiasinya kepada penyerang asal Kroasia tersebut. ”Dia sangat hebat, sungguh sulit dipercaya, Olic selalu memberikan lebih dari 100% dalam setiap pertandingan. Dia terus berlari dengan semangat. Tak diragukan lagi dia adalah pemain yang hebat dan merupakan pemain yang penting bagi kami.”
Tim Bavaria tersebut memang mendominasi dari menit awal pertandingan, Robben mengakui dia sangat menikmati laga semifinal dini hari tadi. “Kami bermain agresif, kami tidak menunggu mereka untuk datang, kami bermain sangat bagus malam ini, saya sangat bangga kepada tim dan rekan-rekan saya dan sangat senang Munchen masuk final.”
Pelatih Lyon, Claude Puel, mengakui keunggulan Munchen atas timnya. “Kami harus menyadari bahwa mereka lebih kuat dari kami, sayang sekali kami tidak dapat menyamakan kedudukan ketika punya kesempatan di depan gawang. Hal tersebut seharusnya dapat membuat kami bersemangat mengejar ketertinggalan.”
Puel menyatakan kekecewaannya ketika Cris, pemain bertahan Lyon, diganjar kartu kuning kedua karena menghina wasit setelah sebelumnya melakukan pelanggaran. “Skor akhir tersebut sangat berat dibandingkan dengan perjuangan yang telah kami lalui, hasil pertandingan ini meninggalkan perasaan kecewa yang sangat mendalam pada kami semua,” ujar Puel.
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini