Putusan wasit Thoriq terus menuai kontroversi
Ligaolahraga - Keputusan wasit Thoriq Alkatiri menghadiahkan penalti bagi Borneo FC dan kartu merah bagi pemain Semen Padang yang menyebabkan tim Pesut Etam menang telak 2-0 atas tim Kabau Sirah terus menuai kontroversi.
Human error dari kepemimpinan wasit Thoriq Alkatiri membuat Semen Padang harus bekerja keras saat laga semifinal kedua Piala Jendral Sudirman di Stadion H. Agus Salim Padang pada Sabtu (16/1) depan.
Sebab pada pertemuan pertama Semen Padang kalah dengan skor 2-0 oleh Pusamania Borneo FC (PBFC) di Stadion Segiri Samarinda, Minggu (10/1). Untuk bisa lolos ke final kabau sirah harus menang dengan selisih tiga gol.
‘’Saya kecewa dengan kepemimpinan Thoriq. Dia banyak melakukan human error saat memimpin pertandingan. Saya ini seniornya saat di FOK Bandung dulu,’’ ujar asisten pelatih fisik Semen Padang Dino Syafrianto saat jumpa pers.
Dino mengatakan bahwa keputusanya yang dinilai human error adalah bagaimana saat mendapatkan pelanggaran pemain lawan dengan bebas melakukan tendangan bebas. Sementara itu ketika pemain Semen Padang mendapatkan tendangan bebas, Thoriq mengulur-ulur waktu.
‘’Saat asisten wasit mengangkat bendera, dia mengulur-ngulur waktu padahal dia melihatnya. Saya berharap ini harus diselesaikan supaya sepakbola Indonesia bisa maju. Contoh saja Thailand,’’jelasnya lagi.
Sementara itu Nil Maizar sendiri tidak mau mengomentari kepemimpinan wasit. saat ditanya wartawan dia malah balik bertanya sama wartawan, namun saat Dino Syafrianto memberikan komentar dia sangat mendukung pernyataan dari Dino Syafrianto.
“Menurut anda bagaimana kepemimpinan wasit,’’jelasnya.
Selain itu dirinya mengatakan bahwa permainan anak asuhnya sudah bagus dan maksimal. ‘’Saat di Padang nanti kami akan bermain normal dan mengejar ketertinggalan tersebut untuk bisa lolos ke babak final. Siapa yang berbuat zalim dia akan mendapatkan balasannya,’’tutup Nil Maizar.
Sementara itu pelatih PBFC, Kashartadi mengatakan bahwa pemainnya sudah bermain dengan baik sehingga berhasil meraih kemenangan. ‘’Kami berhasil menguasai jalan pertandingan. Namun kami masih kurang dalam penyelesaian akhir,’’ paparnya seperti dikutip Harianhaluan.com.
Mengenai kepemimpinan wasit sendiri, Kashartadi menilai wasit memimpin dengan normal.
‘’Penalti itu memang wajar, sebab Dzumafo diapit oleh dua orang pemain Semen Padang. Saat bermain di Padang nanti kami akan bermain normal tidak akan bertahan,’’jelasnya.
Babak pertama berakhir dengan imbang 0-0. PBFC yang tampil dominan berhasil menguasai jalan pertandingan. Meski tampi di hadapan publik lawan, namun Semen Padang berhasil menciptakan beberapa peluang melalui serangan balik.
Lini belakang Semen Padang sendiri bermain cukup baik walaupun beberapa kali melakukan blunder yang membahayakan gawang Semen Padang.
Pada babak kedua Semen Padang akhirnya harus kebobolan melalui tendangan penalti Lopicic pada menit 80. Penalti diberikan setelah Herman Dzumafo dijatuhkan oleh pemain semen padang di area penalti.
Dalam kondisi tertinggal Semen Padang harus bermain dengan 10 orang setelah Mofu diusir wasit karena menerima kartu kuning kedua. Lopici kembali mengandakan golnya pada menit akhir sehingga kedudukan menjadi 2-0.
Wasit juga manusia
Salah satu wasit profesional di Indonesia, Oki Dwi Putra mengomentari keputusan wasit Thoriq M Alkatiri yang memberikan penalti untuk Pusamania Borneo FC (PBFC) saat melawan Semen Padang pada leg pertama semifinal turnamen Piala Jenderal Sudirman di Stadion Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (10/1) malam.
Menurut Oki, keputusan seorang wasit memberikan hadiah penalti merupakan sudut pandang dari wasit itu sendiri. Pasalnya, sudut pandang sangatlah penting bagi seorang wasit untuk menentukan itu pelanggaran atau bukan.
"Masalah penalti betul atau salah kan cuma Thoriq sendiri yang punya analisa. Keputusan memberikan penalti itu ya menurut sudut pandang dia pada saat itu yang harus segera diputuskan seketika," ujar Oki saat dihubungi Bola.net, Senin (11/1).
"Karena sudut pandang wasit pada saat di lapangan berbeda dengan sudut pandang yang ada di layar kaca," tambahnya.
Pada pertandingan yang berjalan cukup keras tersebut, Thoriq juga memberikan kartu merah untuk gelandang Semen Padang, Vendry Mofu. "Semoga keputusan yang diambil betul dan ada dasar hukumnya dalam laws of the game," ujar Oki seperti dikutip Merdeka.com.
"Kalaupun wasit salah, para wasit siap menerima segala konsekuensinya. Yang jelas tidak ada faktor kesengajaan untuk memenangkan salah satu tim dalam suatu pertandingan," tutupnya.
Artikel Tag: Piala Jenderal Sudirman, wasit thoriq alkatiri, Dino Syafrianto, Oki Dwi Putra
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/putusan-wasit-thoriq-terus-menuai-kontroversi
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini