PSS Sleman Dituntut Lebih Produktif di Tujuh Laga Sisa

Berita Liga 1 Indonesia: PSS Sleman masih tak kunjung beranjak dari papan bawah klasemen sementara Liga 1 Indonesia musim 2024/2025. Bahkan skuat berjuluk Super Elang Jawa itu masih terus terjerat di zona merah degradasi.

Dari 27 laga yang sudah dijalani, PSS Sleman baru mencatat 22 poin hasil dari 7 kali menang, 4 kali imbang dan 16 kali kalah. Mereka kini duduk di peringkat ke-17 atau dua terbawah di tabel papan klasemen sementara Liga 1 musim 2024/2025, terpaut dua angka dari PSIS Semarang sebagai tim terakhir penghuni zona aman.

Bicara agresivitas gol, Hokky Caraka dan kawan-kawan baru menyarangkan 32 gol ke gawang lawan dan kemasukan 41 gol.

Usai laga pekan ke-27 Liga 1 musim 2024/2025, PSS Sleman punya jeda waktu sekitar tiga pekan. Ini karena memang memasuki jeda internasional momen FIFA Match Day. Usai lebaran, mereka akan dijamu PSBS Biak pada 10 April 2025 mendatang.

Pelatih PSS Sleman, Pieter Huistra menyatakan waktu panjang tersebut menjadi pertaruhan bagi eksistensi timnya untuk tetap bertahan di kasta tertinggi sepak bola Tanah Air musim depan, setelah di laga terakhir dicukur Persis Solo dengan skor telak 1-4.

"Mari kita lihat dalam tiga minggu ke depan, apa yang kami lakukan. Ini menjadi tanda bahaya fase pertama untuk PSS dan harus segera bangkit. Hasil pertandingan tentu saja sangat mengecewakan bagi PSS," katanya seperti dikutip dari laman resmi Liga Indonesia.

"Masih ada 7 pertandingan lagi, jadi PSS masih ada peluang. Syaratnya harus lebih produktif untuk mendapatkan tiga poin," kata Pieter Huistra menambahkan.

Grafik permainan PSS Sleman memang masih jauh dari kata konsisten. Setelah pekan ke-26 mencatat kemenangan atas Persita Tangerang, skuat Super Elang Jawa kembali harus tersungkur di laga pekan ke-27. Untuk itu, masa jeda kompetisi ini harus benar-benar dioptimalkan Pieter Huistra bersama jajaran tim pelatih untuk memastikan timnya tampil lebih baik usai lebaran nanti.

Artikel Tag: PSS Sleman, Liga 1, Pieter Huistra