Presiden PSG Tertawakan Barcelona dan Real Madrid soal Super League

Berita Sepak Bola: Presiden Paris Saint-Germain (PSG), Nasser Al-Khelaifi, mengatakan bahwa European Super League yang diusung oleh Barcelona dan Real Madrid bukan lagi ancaman terhadap sepak bola.

Pada April 2021 silam, sepak bola Eropa dibuat gempar oleh pengumuman 12 klub dari Spanyol, Italia, dan Inggris untuk menginisiasi sebuah liga elite bernama European Super League (ESL), yang dinilai sebagai pengganti Liga Champions demi menghentikan monopoli UEFA.

Namun, hanya beberapa jam setelah dicetuskan, sembilan klub, termasuk semua tim dari Inggris, mengumumkan pengunduran diri. Pada saat itu, tinggal Barcelona, Real Madrid, dan Juventus yang berpegang teguh kepada proyek ini.

Kini, Juventus telah mengundurkan diri juga sejak Juni lalu, yang berarti tinggal Barca dan Madrid yang masih berkomitmen. PSG tidak terlibat dalam inisiasi pada saat itu dan Presiden Nasser Al-Khelaifi mengatakan bahwa ESL kini bukan lagi ancaman.

"Saya menyebutnya 'Bukan Super League'. Tidak ada yang mau melakukannya. Kami tidak peduli apa yang mereka lakukan. Mereka ada di luar. Sebelumnya, ada tiga tim, kini tinggal mereka berdua," kata Al-Khelaifi kepada Diario AS, merujuk kepada duo El Clasico.

Al-Khelaifi juga enggan menyebut Liga Arab Saudi sebagai ancaman baru terhadap sepak bola Eropa, seiring dengan eksodus para pemain bintang yang tergiur dengan tawaran gaji fantastis dari klub-klub seperti Al Nassr, Al Hilal, dan Al Ittihad, pada musim panas ini.

"Saya pikir tidak ada ancaman apa pun. Kami fokus kepada sepak bola Eropa dan klub-klub kami. Kami punya kompetisi terbaik dan paling penting, para pemain terhebat. Itu bukan hak saya menghakimi apa yang terjadi di luar Eropa. Kami fokus kepada diri sendiri," tandasnya.

Artikel Tag: PSG, Real Madrid, Barcelona, Juventus, Super League, Nasser Al Khelaifi