Presiden La Liga: Keputusan Liga Prancis Dihentikan Terlalu Buru-buru!

Berita Liga Spanyol: Presiden La Liga, Javier Tebas, menyayangkan keputusan pemerintah Prancis untuk menghentikan event olahraga apapun, termasuk sepak bola, dan menganggap keputusan tersebut terlalu terburu-buru.

Liga Prancis akhirnya memutuskan untuk mengikuti langkah yang diambil oleh Liga Belanda dan Liga Argentina untuk menghentikan kompetisi musim 2019/20. Keputusan tersebut diambil tak lama setelah Perdana Menteri Prancis, Edouard Philippe, mengambil kebijakan untuk melarang event olahraga apapun, termasuk sepak bola, dilangsungkan hingga setidaknya sampai bulan September mendatang.

Keputusan tersebut diambil oleh pemerintah Prancis demi mempermudah kebijakan lockdown yang saat ini diterapkan guna memutus mata rantai virus corona ini agar dapat berjalan efektif.

Namun, Presiden La Liga, Javier Tebas, menyayangkan kebijakan yang diambil oleh PM Prancis tersebut dan menganggap keputusan tersebut terlalu terburu-buru.

"Saya tidak mengerti kenapa lebih berbahaya bermain sepak bola tanpa penonton, dengan semua tindakan pencegahan yang dilakukan, ketimbang pekerjaan lain seperti di bidang manufaktur atau berada di kapal nelayan," kritik Tebas dilansir dari Marca.

"Menurut saya, keputusan pemerintah Prancis terlalu terburu-buru," lanjutnya.

"Jika ada sektor ekonomi yang penting dan tidak bisa dilanjutkan, mereka bisa saja berakhir lenyap. Hal itu bisa terjadi pada sepak bola profesional."

Ketimbang menghentikan kompetisi seperti yang dilakukan Prancis, Tebas lebih memilih opsi lain seperti yang dilakukan negara-negara yang sampai detik ini masih berusaha untuk melanjutkan kompetisi liganya seperti Jerman, Inggris ataupun Italia.

"Negara-negara lain sudah mulai melakukan latihan, itulah contoh yang harus diikuti," kata Tebas.

"Sepak bola adalah sektor ekonomi yang penting di Spanyol. Kami akan fokus untuk memulai kembali kompetisi, tapi tetap dengan mengikuti anjuran dari pihak medis."

Artikel Tag: Javier Tebas, Ligue 1 Prancis, La Liga, Virus Corona