Premier League akan Kenakan Sanksi untuk Selebrasi Beranda 'Ejekan'

Berita Liga Inggris: Premier League memperingatkan bahwa pemain bisa menghadapi hukuman jika melakukan selebrasi yang dianggap sebagai bentuk ejekan terhadap lawan. Peringatan ini muncul setelah Myles Lewis-Skelly meniru pose meditasi khas Erling Haaland dalam kemenangan Arsenal atas Manchester City akhir pekan lalu.

Bek muda Arsenal itu menjadi sorotan setelah melakukan selebrasi tersebut usai mencetak gol ketiga dalam kemenangan 5-1 timnya di Etihad Stadium. Mantan pemain Liverpool, Jamie Carragher, mengomentari tindakan Myles Lewis-Skelly, mengatakan bahwa meski percaya diri di lapangan itu penting, selebrasi seperti ini bisa dianggap berlebihan.

"Saya suka melihat pemain memiliki kepercayaan diri di lapangan, tetapi saya tidak suka ini. Dia masih muda dan meniru Haaland, seolah mengejek. Saya tahu apa yang Haaland katakan sebelumnya, tetapi sebagai pemain muda, terkadang kita terbawa suasana," ujar Carragher.

Kasus Lewis-Skelly bukan satu-satunya dalam beberapa pekan terakhir. Sebelumnya, Iliman Ndiaye dari Everton mendapatkan kartu kuning setelah merayakan golnya dengan mengepakkan tangan seperti burung camar dalam laga melawan Brighton.

Jamie Vardy juga sempat memancing reaksi suporter Tottenham setelah mencetak gol untuk Leicester City pada 26 Januari, dengan menunjuk logo Premier League di bajunya dan membuat gestur nol ke arah pendukung Spurs. Namun, ia tidak menerima hukuman. Sementara itu, musim lalu, Neal Maupay meniru selebrasi panah James Maddison saat Brentford kalah 3-2 dari Tottenham.

Tony Scholes, Chief Football Officer Premier League, menegaskan bahwa ada batasan dalam merayakan gol. "Saya rasa kita semua senang melihat selebrasi yang menarik dan menghibur. Tetapi ada garis yang tidak boleh dilewati," kata Scholes kepada Sky Sports. "Jika selebrasi mulai mengarah ke ejekan atau kritik terhadap lawan, maka kami harus menindaklanjutinya."

Peringatan ini bisa membuat pemain lebih berhati-hati dalam selebrasi mereka ke depan, terutama jika ada unsur yang bisa dianggap sebagai bentuk provokasi terhadap lawan atau suporter.

Artikel Tag: Premier League, Myles Lewis-Skelly, Arsenal, Manchester City