Penggemar Arsenal Tekan Klub untuk Akhiri Kerjasama dengan Visit Rwanda

Berita Liga Inggris: Sejumlah penggemar Arsenal meminta klub Premier League itu tidak memperbarui kesepakatan sponsornya dengan Visit Rwanda dan mendesak dewan direksi The Gunners untuk "mengesampingkan keuntungan finansial".

Kelompok Gunners for Peace mengusulkan agar Tottenham, yang merupakan kandang bagi rival berat klub tersebut, menjadi sponsor utama yang lebih baik daripada Rwanda.

Kemitraan negara Afrika itu dengan Arsenal (Premier League Inggris), Bayern Munich (Bundesliga Jerman), dan Paris St-Germain (Ligeu 1 Prancis) menjadi sorotan setelah meningkatnya kekerasan di bagian timur Republik Demokratik Kongo, tempat pihak berwenang mengatakan 7.000 orang telah tewas sejak Januari lalu.

Pemerintah Kongo menuduh Rwanda mempersenjatai pemberontak M23 dan mengirim pasukan untuk mendukung militan tersebut. Meskipun ada pernyataan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Amerika Serikat, Rwanda membantah mendukung M23.

"Di Kongo, atau di antara masyarakat Kongo, mereka merobek atau memotong bagian Kunjungi Rwanda dari seragam Arsenal," kata juru kampanye Joe Mbu, yang lahir di DR Kongo, kepada BBC Sport Africa.

Rekan senegaranya asal Kongo, Tresor Kudabika, memilih untuk memodifikasi seragamnya sendiri dengan memuat bendera negaranya di bagian lengan. Ia setuju bahwa hubungan dengan Rwanda merusak popularitas tim tersebut.

"Kami bertanding di perempat final (Liga Champions UEFA) melawan Real Madrid. Seluruh negara di Kongo mendukung Real," katanya.

Gunners for Peace mengatakan bahwa, setelah jajak pendapat terbaru, enam dari 10 penggemar Arsenal mendukung diakhirinya kesepakatan sponsorship dengan Visit Rwanda.

Artikel Tag: Premier League, Arsenal, Visit Rwanda