Mudik ke Lecce, Antonio Conte Disambut Pesan Penuh Kebencian
Berita Liga Italia: Mudik ke kampung halamannya setelah 8 tahun, pendukung Lecce sambut pelatih Inter Milan, Antonio Conte, dengan spanduk penuh kebencian pada laga lanjutan Serie A hari Minggu (19/1) kemarin.
Laga kontra Lecce seharusnya jadi momen spesial bagi sang juru taktik 50 tahun, yang merupakan putra asli Lecce, dan salah satu legenda dari klub yang bermukim di Stadio Via del Mare tersebut.
Dibesarkan di akademi sepak bola Lecce, Conte hanya pernah membela dua klub selama berkarier sebagai pemain pesepak bola profesional, yakni Lecce pada era 1985-1992 sebelum melegenda bersama Juventus pada tahun 1992 hingga 2004.
Ini bukanlah kali pertama bagi Conte untuk kembali ke Lecce sebagai lawan, sebab pada 8 tahun silam, ia sempat kembali ke Via del Mare kala mendampingi Juventus.
Namun sayang, tadi malam Conte mendapat sambutan yang dingin. Alih-alih mengucapkan selamat datang dan disambut sebagai saudara, para pendukung Giallorossi justru memasang spanduk yang penuh dengan kebencian.
“Conte Uomo Senza Identità, Sei la Merda Della Nostra Citta,“ bunyi tulisan dalam spanduk tersebut, yang berarti "Conte pria tanpa martabat. Kau adalah kotoran dari kota kami!"
Tidak ada komentar apapun dari Conte terkait spanduk tersebut. Tapi yang jelas, insiden ini sangat disayangkan, mengingat sepak bola seharusnya jadi pemersatu, bukan dijadikan sebagai pemicu konflik yang bisa merugikan semua pihak.
L'accueil des supporters de Lecce à Antonio Conte de retour dans sa ville natale
— FrSerieA (@FrSerieA) 19 Januari 2020
"Homme sans identité, tu es la merde de notre ville" pic.twitter.com/FdbxCgiZe3
Artikel Tag: Inter Milan, Lecce, Antonio Conte
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/mudik-ke-lecce-antonio-conte-disambut-pesan-penuh-kebencian
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini