Mourinho Mulai Dag Dig Dug

Tensi final Liga Champions tentunya jelas sangat tinggi. Maka wajar, jika lantas sang arsitek Inter Milan Jose Mourinho mengaku berdebar-debar jelang laga final melawan Bayern Munich di Santiago Bernabeu, dinihari nanti.

Namun, meski dag dig dug, Mourinho mengaku tidak dalam tekanan. Pasalnya, tampil di ajang paling prestius di muka bumi ini sekelas Liga Champions merupakan impian semua pelatih.

"Saat ini, saya tidak merasakan tekanan. Tapi, saya akan merasa tekanan besok pagi (hari ini)," ungkap Mourinho dalam konferensi Pers jelang final Liga Champions.

"Saya akan bangun tidur dan berkata 'Wow dalam beberapa jam, saya akan memainkan final Liga Champions'. Jantung mulai berdebar, suhu badan mulai naik."

"Kemudian saya akan terus bekerja, mempersiapkan pertandingan sebelum kami (Inter) pergi ke stadion (Santiago Bernabeu) untuk menjalankan suatu yang paling saya suka, yakni pertandingan," tutupnya.

Tak hanya pertaruhan dua klub besar dengan segudang tradisi, namun juga final kali ini merupakan pertarungan guru versus Murid. Pasalnya, Jose Mourinho sempat menimba ilmu ketika menjadi asisten Louis Van Gaal di Barcelona di era 90-an.

Selanjutnya, Mourinho juga tengah mengejar mimpi mengukir rekor. Ya, jika sukses membawa Inter menjadi yang terbaik di Santiago Bernabeu nanti, Ia akan menjadi pelatih ketiga usai Ernst Happel dan Ottmar Hitzfeld, yang mampu meraih gelar Liga Champions dengan dua klub berbeda. (Danker)