Meski Milan di Atas Angin, Matteo Gabbia Enggan Remehkan Red Star

Penulis: Demos Why

Rabu 11 Des 2024, 03:19 WIB

Berita Liga Champions: Bek AC Milan, Matteo Gabbia, menegaskan bahwa ia dan timnya sama sekali enggan untuk meremehkan kekuatan Red Star menjelang pertemuan kedua tim dini hari nanti.

RB Leipzig Batalkan Peminjaman Noah Okafor Akibat Masalah Kebugaran

Pada tengah pekan ini, AC Milan akan melakoni laga penting di matchday 6 Liga Champions muism 2024/25. Mereka dijadwalkan akan menjamu Red Star di San Siro, Kamis (12/12) dini hari WIB.

Menjelang pertandingan penting ini, Milan membawa modal positif dengan catatan tiga kemenangan beruntun di kompetisi Eropa. Tren impresif tersebut memberikan kepercayaan diri bagi tim asuhan Paulo Fonseca, terutama karena mereka akan bermain di depan puluhan ribu pendukung setia di San Siro. Atmosfer stadion yang penuh semangat diprediksi akan menjadi dorongan besar bagi Rossoneri untuk kembali meraih hasil maksimal. Tak heran jika Milan diunggulkan sebagai favorit dalam laga ini, mengingat performa solid mereka di panggung Eropa belakangan ini.

Namun, bek Milan, Matteo Gabbia, mengingatkan bahwa kemenangan tidak akan datang dengan mudah. Ia menegaskan bahwa ia dan rekan-rekannya tidak akan meremehkan kekuatan lawan, terlepas dari status unggulan yang disandang timnya. Gabbia menekankan pentingnya fokus dan disiplin sepanjang pertandingan, seraya meminta tim untuk tampil maksimal guna mengamankan tiga poin. Menurutnya, kesalahan sekecil apa pun dapat berakibat fatal, sehingga konsentrasi penuh menjadi kunci untuk menjaga momentum positif Milan.

"Kami tidak akan meremehkan lawan - kami telah mengamati dan mempelajari cara bermain mereka," ujar Gabbia seperti dilansir dari laman resmi klub.

"Kami ingin meraih kemenangan, dan itu akan bergantung pada kami, pada kemauan dan perhatian yang kami berikan. Kami harus fokus pada Red Star; kami akan mengerahkan energi kami di Liga Champions dan baru setelah itu, kami akan mempersiapkan diri untuk liga lagi."

"Liga Champions adalah kompetisi yang indah dan sengit: kami percaya pada diri kami sendiri dan berharap bisa melangkah sejauh mungkin.”

“Kami marah ketika kami tidak menang dan kami ingin melawan. Tidak ada yang senang dengan poin yang kami miliki di liga sejauh ini, jadi kami harus memiliki kekuatan untuk berkembang. Tim tidak cepat berpuas diri; setiap kekalahan membuat kami merasa terganggu.”