Menang Atas Monza, Media Italia: Justru Memperlihatkan Krisis di AC Milan

Berita Liga Italia: AC Milan mengakhiri musim dengan kemenangan 2-0 atas AC Monza, namun laga ini justru mencerminkan kurangnya antusiasme dan krisis identitas klub.

Edisi La Gazzetta dello Sport berbicara tentang laga yang tidak ingin dimainkan siapa pun. Laga tersebut sangat mirip dengan Trofi Berlusconi yang dimainkan AC Milan dan AC Monza di San Siro pada 13 Agustus 2024.

Itu merupakan pertandingan persahabatan yang diperkaya oleh banyak harapan tetapi dibebani oleh banyak kekecewaan.

Jika degradasi Monza adalah kemunduran olahraga klasik, menyakitkan tetapi masih bisa dijelaskan dengan logika sepak bola yang tanpa ampun menghukum kesalahan, krisis Milan telah mengambil fitur masokistik sepanjang musim yang mengerikan.

Milan kemungkinan akan finis di posisi ke-9 Serie A, gagal lolos ke kompetisi Eropa musim depan, dan hanya memenangkan Supercoppa Italiana yang dianggap kebetulan.

Trofi itu adalah faktor yang memperburuk dan tidak menyembuhkan luka. Dengan semangat yang berbeda, kecerdikan taktis, perhatian yang lebih besar, dan rasa hormat terhadap sejarah klub ini, Rossoneri setidaknya akan mendapatkan tempat di Eropa.

Milan sendiri telah mengeluarkan 130 juta Euro di bursa transfer musim panas 2024, namun investasi tersebut tidak membuahkan hasil yang diharapkan.

Sebaliknya, selain trofi yang dimenangkan pada Januari di Saudi Arabia, yang tersisa hanyalah ketidakpuasan dan kemarahan penggemar. Setiap orang mengekspresikan ketidaksetujuan mereka sesuai keinginan.

Ada juga yang menemukan hiburan dalam komitmen Christian Pulisic dan Tijjani Reijnders, mereka juga ada yang merayakan dua gol Matteo Gabbia dan Joao Felix karena itulah alasan kenapa orang pergi ke stadion.

Artikel Tag: AC Milan