Melirik Catatan Tim Tamu Jelang Leicester vs Ipswich di Premier League

Berita Liga Inggris: Ipswich Town menghadapi laga tandang Premier League terakhir musim ini dengan tekanan besar menyusul performa buruk yang menempatkan mereka di ambang catatan terburuk dalam sejarah klub di liga utama.

Jika gagal meraih kemenangan di pertandingan Premier League ini, The Tractor Boys akan menutup musim dengan total poin lebih rendah dari 27 poin yang mereka kumpulkan pada musim 1994-95, yang saat itu juga berujung degradasi.

Meski performa kandang mereka mengecewakan, Ipswich justru mengumpulkan sebagian besar poin mereka di laga tandang. Dari total 22 poin yang diraih musim ini, 15 di antaranya didapat saat bermain di luar kandang, atau setara dengan 68 persen. Tidak ada tim dalam sejarah liga utama Inggris yang mencatat persentase setinggi itu untuk poin tandang dalam satu musim.

Namun, catatan efisiensi tandang ini tak mampu menutupi kelemahan di babak kedua pertandingan. Ipswich hanya mampu mencetak 13 gol setelah jeda sepanjang musim, jumlah terendah di liga, sementara kebobolan 39 gol di babak kedua menjadi yang terburuk kedua setelah Southampton.

Tren negatif itu berlanjut sepanjang tahun kalender ini. Dalam 17 pertandingan liga yang dimainkan sejak Januari, pasukan Kieran McKenna tidak sekalipun mencatatkan clean sheet. Mereka kebobolan total 44 gol dan hanya meraih tujuh poin dari kemungkinan 51, hasil dari satu kemenangan, empat hasil imbang, dan dua belas kekalahan.

Situasi ini menjadikan laga melawan Leicester bukan hanya sebagai penutup musim, tetapi juga ujian mental terakhir. Meski peluang untuk menyelamatkan diri telah tertutup, performa dan semangat juang Ipswich di laga tandang terakhir akan menjadi cerminan bagaimana klub ingin membangun kembali kepercayaan menuju musim mendatang.

Artikel Tag: Leicester vs Ipswich, Leicester, Ipswich