Media Asing: 5 Alasan Kenapa Edy Rahmayadi Harus Mundur Sebagai Ketum PSSI

Penulis: Dayat Huri
Senin 19 Nov 2018, 10:00 WIB
Media Asing: 5 Alasan Kenapa Edy Rahmayadi Harus Mundur Sebagai Ketum PSSI

Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi dinilai media asing harus mundur dari jabatannya sebagai Ketum PSSI/foto pssi

Ligaolahraga.com -

Berita Timnas Indonesia: Penampilan timnas Indonesia di Piala AFF 2018 yang jauh dari harapan, setelah menelan dua kekalahan dari tiga pertandingan yang sudah dijalani memunculkan berbagai kritikan terhadap Bima Sakti sebagai pelatih ataupun kepada PSSI sebagai asosiasi yang membawahi timnas Indonesia.

Salah satu sosok yang paling disorot atas penampilan timnas Indonesia pada turnamen dua tahunan itu adalah Edy Rahmayadi. Sang ketua umum dinilai banyak kalangan tidak pantas memimpin organisasi sepak bola tanah air. Karena itu hastag EdyOut seringkali mewarnai media sosial belakangan ini.

Tidak hanya sorotan dari suporter tanah air, media asing Fox Sport Asia bahkan menuliskan lima alasan kenapa Edy Rahmayadi harus menanggalkan jabatannya sebagai ketua umum PSSI. Berikut, Ligaolahraga.com coba merangkum lima hal yang diutarakan salah satu media terbesar Asia itu.

1. Penampilan buruk timnas Indonesia

Edy Rahmayadi ditunjuk sebagai ketua PSSI pada 2016 silam tapi semanjak penunjukan itu tidak ada peningkatan performa yang ditunjukkan timnas Indonesia. Sebaliknya, penampilan tim Garuda semakin anjlok.

Pada 2016 lalu timnas Indonesia sukses mencapai final Piala AFF, setelahnya tidak ada lagi prestasi yang berhasil ditorehkan Indonesia. Bahkan di Piala AFF 2018 ini, tim asuhan Bima Sakti sangat berpeluang untuk angkat koper lebih awal, setelah menelan dua kekalahan dari tiga pertandingan babak penyisihan grup B.

2. Tetap berjalannya Liga 1 pada saat Piala AFF sedang berlangsung

Tetap diputarnya kompetisi lokal Liga 1 2018 ketika Piala AFF tengah berlangsung menjadi pertanyaan besar. Anehnya, pertandingan liga tetap berlangsung saat timnas Indonesia takluk dari Singapura pada laga perdana. Hal itu membuat para pendukung semakin marah karena PSSI mengizinkan pertandingan liga tetap berlangsung di saat bersamaan dengan jadwal pertandingan timnas Indonesia di Piala AFF.

3. Kesalahan besar dalam menggunakan jersey

Salah satu hal yang kemudian juga disoroti dari penampilan timnas Indonesia adalah saat mereka menghadapi Timor Leste. Bukan karena itu adalah kemenangan pertama timnas Indonesia di Piala AFF 2018 tapi karena jersey yang saat itu digunakan Hansamu Yama Pranata dan kawan-kawan tidak menyertakan logo turnamen. Akibat kesalahan itu, PSSI kemungkinan akan dikenai denda sebesar Rp73 juta.

4. Perlakukan buruk terhadap suporter

Pada awal tahun lalu, sebuah video vira di di media sosial. Dalam video itu terlihat Edy Rahmayadi menampar salah seorang penggemar yang menyalakan flare pada saat pertandingan kontra PSMS Medan kontra Persela Lamongan di Stadion Teladan, Medan.

Terkait hal itu, Edy menybut kalau dirinya hanya mengingatkan suporter untuk tidak menghidupkan flare di dalam stadion. "Saya ingin mencegah (denda lain) dan karena itu saya mendekati suporter, saya tidak menampar siapapun," katanya.

5. Rangkap jabatan ketua PSSI dan Gubernur Sumut

Bukan lagi rahasia umum, bahwasannya Edy Rahmayadi sampai saat ini memegang dua jabatan penting sekaligus, yang pertama sebagai Ketua Umum PSSI yang dijabatnya semenjak 2016 silam. Dan pada 2018 ini ia terpilih sebagai Gubernur Sumatera Utara.

Adanya petisi online dengan judul "Edy harus resign sebagai ketua PSSI" yang sudah ditandatangani oleh 59.000 pengguna internet juga tak menghentikannya untuk tetap memegang dua jabatan itu sekaligus.

Artikel Tag: timnas Indonesia, Bima Sakti, AFF 2018, Edy Rahmayadi, PSSI

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/media-asing-5-alasan-kenapa-edy-rahmayadi-harus-mundur-sebagai-ketum-pssi
1194  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini