Mantan Pemain Persib Gelar Acara Doa Bersama dan Salat Ghoib

Berita Liga 1 Indonesia : Kegiatan doa bersama dan salah ghoib dilakukan para mantan pemain serta pelatih Persib. Mereka hadir berkumpul di stadion Sidolig untuk berbela sungkawa atas kejadian yang menewaskan 131 orang tersebut.

Pemain Maung Bandung dari era 80-an hingga 2000-an hadir pada kesempatan ini. Sebut saja Djadjang Nurdjaman, Robby Darwis, Sutiono, Zaenal Arif dan Yaris Riyadi bergabung pada acara ini. Hadir pula pelatih veteran, Indra Thohir untuk mengirimkan doa bagi para korban.

Hadir juga Umuh Muchtar dan Zaenuri Hasyim selaku pihak komisaris Persib dan pembina mantan pemain Maung Bandung. Menurut Umuh, selain menjadi ajang silaturahmi, ini juga kesempatan mereka menunjukan kepedulian terhadap sepakbola Indonesia.

"Kita berdoa dan para Bobotoh sudah mengucapkan berduka dan alhamdulillah dari para mantan suatu kesempatan juga kita bisa bertemu jarang-jarang. Alhamdulillah ini sangat bagus dan tetap memperhatikan masalah persepakbolaan," ujar Umuh Muchtar ketika diwawancara.

Menurutnya gabungan mantan pemain dan pelatih Persib ini sangat berduka dengan peristiwa yang terjadi. Ini dirasa Umuh Muchtar sebagai tragedi yang besar apalagi tercatat sebagai insiden sepakbola dengan jumlah korban terbanyak kedua sepanjang masa.

"Tetap kita juga mengatakan dan turut berduka cita yang sangat mendalam, ini kejadian yang luar biasa, kejadian dunia ke dua (bencana di sepakbola), Insya allah dengan kejadian ini kita jadi hikmah dan semua menjadi berkah," jelasnya.

Dia pun berharap ke depannya tidak terjadi kejadian yang serupa dan memakan korban jiwa. "Tidak ada lagi kejadian, mereka dianggap dari pahlawan untuk persepakbolaan dunia, ga hanya Indonesia saja," tutup pria 73 tahun ini.

Perwakilan mantan pemain Persib, Djadjang Nurdjaman pun memaparkan tujuan dari acara doa bersama dan salah ghoib ini. Dia mengatakan ini merupakan bentuk rasa duka cita mereka atas insiden yang terjadi di Malan tersebut.

"Kali ini bisa mengumpulkan mantan Persib bersama-sama mendoakan kejadian tragedi di Kanjuruhan. Saya mewakili para mantan semua angkatan dan mengucapkan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya tragedi Kanjuruhan ini," ujar Djadjang Nurdjaman

"Semoga ini kejadian terakhir, tidak terulang lagi pada masa yang akan datang semoga sepakbola indonesia semakin baik. Sesuai arahan Presiden harus mengevaluasi semuanya baik manajemen semuanya dan suporter pertandingan mudah- mudahan kompetisi semakin baik berbuah," tutur pria yang kini bertugas sebagai pelatih Persikabo 1973 tersebut.

Artikel Tag: Persib, umuh muchtar, Djadjang Nurdjaman