Mahaka Sports Pilih Bali Karena Industri

Penulis: Dhimas
Sabtu 08 Agu 2015, 11:41 WIB
Mahaka Sports Pilih Bali Karena Industri

Stadion Kapten Dipta jadi venue pembukaan Piala Presiden

Ligaolahraga.com -

Ligaolahraga.com – Mahaka Sports and Entertainment akhirnya memberikan alasannya dalam memilih Bali sebagai lokasi pembukaan Piala Presiden. Menurut CEO Mahaka Sports, Hasani Abdulgani, Pulau Dewata mempunyai nilai jual.

Mahaka Sports menganggap, Bali sangat terkenal di mata dunia sehingga pihaknya menunjuk tempat tersebut agar turnamen ini jadi pusat perhatian, orang-orang tahu, dan tertarik untuk menyaksikan pertandingan secara langsung. Apalagi geliat sepak bola Bali sedang meninggi sejak kehadiran Bali United Pusam, sehingga pihaknya tidak ingin menyia-nyiakan situasi tersebut.

 

Rencananya Piala Presiden ini akan bergulir mulai 30 Agustus 2015 mendatang. Bali menjadi kota pertama yang memulai turnamen tersebut, disusul Makassar pada 31 Agustus, Malang pada 1 September, dan Bandung pada 2 September. Sebanyak 13 klub dari ISL dan 3 klub dari Divisi Utama telah memastikan diri untuk berlaga di ajang itu.

 

"Alasan dipilihnya Bali untuk pembukaan Piala Presiden karena industrinya, sekaligus untuk memperkenalkan sepak bola ke Bali. Kami ingin mencari terobosan baru karena selama ini sepak bola di Bali merupakan sesuatu yang susah untuk ditemukan. Semoga dengan penunjukkan Bali sebagai lokasi pembukaan Piala Presiden, sepak bola bisa di sana semakin terkenal," ujar Hasani Abdulgani.

 

Untuk laga pembuka Piala Presiden, juga direncanakan akan dibuka langsung oleh Presiden Republik Indonesiai, Joko Widodo. Pihak Mahaka Sports juga sudah bertemu dengan Presiden saat berkunjung ke Istana Negara pada Jumat (7/8) kemarin.

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/bola/mahaka-sports-pilih-bali-karena-industri
485  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini