Luciano Spalletti: Yang Terpenting Ruang, Bukan Formasi

Berita Liga Italia: Pelatih Juventus, Luciano Spalletti, menekankan bahwa formasi bukanlah yang terpenting dalam permainannya, melainkan untuk membuat celah di antara lawan.

I BIanconeri akan menjamu AS Roma di Allianz Stadium, Turin, dalam laga lanjutan Serie A pada Minggu (21/12) dini hari WIB dengan tekad untuk melanjutkan tren kemenangan.

Keberhasilan untuk mengalahkan Bologna dengan skor 1-0 berkat gol tunggal Juan Cabal telah membantu Juventus naik ke peringkat kelima klasemen sementara Serie A dengan torehan 26 poin dari 15 laga.

Namun, tim asuhan Luciano Spalletti masih tertinggal empat poin dari Roma yang berada di peringkat keempat usai Giallorossi berhasil menaklukkan Como dengan skor tipis 1-0 di Olimpico berkat gol tunggal Wesley Franca pada laga sebelumnya.

Spalletti berhasil meraih hasil yang terbilang positif sejak tiba, namun dia masih belum menerapkan permainan yang sesuai dengan filosofinya.

Dia dikenal sebagai pelatih yang menggunakan skema 4-3-3, namun telah memainkan 3-4-2-1 sejak tiba di Juve karena beradaptasi dengan kebiasaan tim.

Spalletti mengatakan bahwa dirinya berniat untuk mengembangkan 4-2-3-1 suatu hari nanti di Juve, namun tampaknya masih akan tetap menggunakan 3-4-2-1 dalam waktu dekat.

Ditanya formasi lagi sebelum laga kontra AS Roma, mantan pelatih Napoli tersebut menekankan bahwa yang terpenting adalah membuat celah.

"Dulu, posisi seseorang memberi kesan bahwa itu adalah posisi pemain lain; semuanya lebih teratur. Sekarang tidak seperti itu; Anda harus terus-menerus mengumpulkan informasi; pemain terus-menerus mengubah posisi mereka," kata Spalletti, dikutip dari Ilbianconero.com.

"Ruang kosong berada di antara lawan, bukan di antara garis. Anda harus menyadari di mana lawan berada; pemindaian ini harus dilakukan terus-menerus. Itulah yang dilakukan Totti ketika bermain, atau Del Piero.

"Dengan permainannya, dia mengantisipasi, dia melihat hal yang mustahil. Dari fantasi, dia menciptakan situasi nyata, dan para pemain ini memaksa pemain lain untuk berada di level mereka.

"Mengubah imajinasi menjadi kenyataan, itulah yang dibutuhkan, dan pemain kita mampu melakukannya.

Artikel Tag: Luciano Spalletti, Juventus