Leo Terharu Oleh Dukungan Milanisti
Leonardo berterima kasih pada fans Milan yang telah menunjukan rasa cintanya dan berharap tidak mengarahkan kesalahan pada Presiden klub Silvio Berlusconi.
Leo tidak dapat berkata apa-apa setelah melewatkan laga terakhirnya sebagai pelatih Il Diavollo Rosso dengan penuh dukungan dari Milanisti sepanjang laga.
"Tidak disangksikan lagi ini merupakan moment yang sangat spesial bagi saya. Saya diminta mengatakan sesuatu hal yang luar biasa di atas kata-kata," kagum Leo atas penghormatan Milanisti pada dirinya.
Banners yang dipajang para Milanisti memuji Leo dengan musim yang luar biasa, namun mengkritik Berlusconi atas sikapnya yang sering merendahkan pelatihnya tersebut di depan publik terbuka.
"Apa yang sudah terjadi sudah lewat, semua orang tahu itu dan klub tahu apa pikiran saya. Itu hal lah yang penting dan saya hanya berbicara tentang apa yang saya rasakan. Hal lainnya hanya sikap fanatik dari sepakbola," tutur Leo.
"Saya ingin berterima kasih pada fans dan saya yakin milan akan selalu menemukan jalan yang baru. Klub ini sudah ada sejak 110 tahun lalu dengan kesuksesan besar dan itu tidak akan berhenti sekarang. Saya telah merasakan sedikit banyak semuanya di Itali dan hanya bisa berterimakasih kepada negara ini atas segalanya yang telah diberikan pada ku."
Leonardo mengatakan dalam konfrensi pers kemarin bahwa setelah merasakan peran sebagai pemain, direktur dan pelatih Milan, dirinya tidak akan bekerja lagi untuk Milan. Para Milanisti banyak menyalahkan kepergian sang Allenatore kepada Presiden Berlusconi yang bersikap arogan.
"Ada saatnya ketika anda harus membuat keputusan dan mengubah arah. Jangan mencari alasan, itu tidak ada hubungannya dengan Presiden. Sesuatu hal terjadi dan saya telah di Milan selama 13 tahun.
"Saya selalu mencoba menghadapi semuanya dengan positif dan senang. Semuanya yang telah saya lalu disini sangat luar biasa. Kamu menghadapi situasi baru, berdiskusi dan beradaptasi, seperti yang kamu lakukan dalam pekerjaan apapun.
"Ini tidak pernah terasa sebagai sebuah pekerjaan bagi saya. Itu hanya sebuah hubungan luar biasa dengan semua orang di Milan," simpul pria kelahiran Brazil itu tentang perasaannya selama di Milan. (ajib)
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini